Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Petugas BSKDA Sumut Dilempari Batu Saat Ambil Orangutan dan Penjelasan Pemelihara

Kompas.com - 23/03/2021, 06:14 WIB
Dewantoro,
Farid Assifa

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Satwa liar yang ilindungi, orangutan sumatera (Pongo abelii), yang dipelihara oleh warga di Kota Binjai akhirnya diserahkan secara sukarela ke Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara setelah mendapat pendampingan dari personel Polres Binjai pada Senin (22/3/2021) sore.

Selain orangutan, pemilik juga menyerahkan satwa yang dilindungi lainnya. 

"Iya sudah dievakuasi. Dengan (dengan pendampingan) Polres Binjai," ujar Kabag TU BBKSDA Sumut, Teguh Setiawan, ketika dikonfirmasi melaui telepon pada Senin sore. 

Beberapa satwa dilindungi yang diserahkan secara sukarela dari pemelihara antara lain 1 individu orangutan, 2 ekor burung elang dan 1 ekor burung beo. Satwa tersebut kemudian dibawa ke pusat penyelamatan satwa (PPS) yang dimiliki oleh BBKSDA Sumut.

"Sekarang kita bawa ke PPS yang ada di kita, kita pelajari dulu nanti baru kita putuskan direhabilitasi di mana," katanya. 

Baca juga: Evakuasi Orangutan di Rumah Seorang Tokoh di Binjai Gagal, Petugas BBKSDA Sumut Dilempari Batu

Teguh yang masih berada di Polres Binjai ketika dikonfirmasi mengatakan bahwa pihaknya telah melaporkan kasus pelemparan terhadap 2 mobil yang digunakan rombongan BBKSDA Sumut. Pelemparan itu dilakukan oleh orang tidak dikenal yang mengakibatkan kerusakan pada kaca mobil.

"Kalau satwanya sudah selesai, dia menyerahkan ke KSDA secara sukarela," katanya. 

Kasatreskrim Polres Binjai, AKP Yayang Rizki Pratama menjelaskan, pihaknya melakukan pendampingan dalam mengamankan beberapa satwa dilindungi oleh BBKSDA Sumut.

"Jadi tadi dari BBKSDA Sumut datang ke Polres minta pendampingan mengamankan beberapa satwa dilindungi yang diduga terdapat di rumah penduduk di wilayah Polres Binjai. BBKSDA Sumut yang mengamankan. Kita sifatnya hanya membantu mendampingi," katanya. 

Klarifikasi pemelihara orangutan

Sementara itu, pemilik orangutan, J Sitepu yang juga datang ke Polres Binjai, mengatakan, mengenai orangutan tersebut, pukul 10.30 WIB, saat sedang tidak di rumah, dia dihubungi oleh temannya yang mengabarkan bahwa ada 4 orang dari kehutanan yang datang ke rumahnya. Mendengar itu, tak lama kemudian dia tiba di rumahnya. 

"Jadi saya suruh tunggu. Tak lama kemudian saya datang, saya persilakan masuk, duduk. Saya tanya ada apa, rupanya terkait adanya orangutan di rumah kita. Mereka minta untuk dibawa," katanya. 

Kepada petugas dari kehutanan itu Sitepu mengatakan bahwa ia mengetahui orangutan adalah hewan dilindungi. Ia mengambil orangutan itu dalam keadaan sakit dan terluka. Ia kemudian merawat dan mengobatinya.

"Jadi saya rawat, bukan saya rampas. Mohonlah. Kalau memang perlu izin, cemana prosesnya saya urus izin. Tapi kata mereka harus serahkan ke konservasi alam. tolonglah, Pak bagaimana ceritanyalah, kebetulan ini anak saya sudah senang kali," katanya. 

Dijelaskannya, petugas yang datang itu tetap tidak memperbolehkan Sitepu merawat orangutan. Para petugas BKSDA kembali menunjukkan surat tugasnya dan memberi waktu kepada Sitepu satu minggu untuk mengembalikan orangutan itu. 

Berselang setengah jam kemudian, Sitepu mengaku dihubungi seseorang bernama Pak Turnip. Ia mengaku dilempari saat berada di tugu oleh orang yang disebutnya "anggota bapak".

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

2 Kali Jadi Wakil, Ita Daftar Bakal Calon Wali Kota Semarang lewat PDI-P

2 Kali Jadi Wakil, Ita Daftar Bakal Calon Wali Kota Semarang lewat PDI-P

Regional
Seorang Calon Jemaah Haji Mataram Batal Berangkat karena Hamil 2 Bulan

Seorang Calon Jemaah Haji Mataram Batal Berangkat karena Hamil 2 Bulan

Regional
Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Dirundung, Puluhan Siswi SMA Wira Bhakti Gorontalo Lari dari Sekolah

Regional
Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Dituding Lecehkan Gadis Pemohon KTP, ASN Disdukcapil Nunukan: Saya Tidak Melakukan Itu

Regional
Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Longsor di Pinrang, Batu Seukuran Mobil dan Pohon Tumbang Tutupi Jalan

Regional
Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Transaksi Seksual di Balik Pembunuhan Gadis Muda Dalam Lemari di Cirebon

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Sedang

Regional
Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Lontaran Pijar Gunung Ibu Capai 1.000 Meter di Bawah Bibir Kawah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 11 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Mati Terkena Tombak, Bangkai Paus Kerdil Terdampar di Botubarani

Regional
Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Ibu Melahirkan di Ambulans karena Jalan Rusak, Dinkes Kalbar Bersuara

Regional
[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

[POPULER NUSANTARA] Pabrik Sepatu Bata di Karawang Tutup | Kades di Blora Tewas Tersengat Listrik

Regional
Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Ketiduran Sambil Bawa Emas, Nenek 87 Tahun Jadi Korban Perampokan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com