Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Tahun Garam Tersimpan di Gudang, Petani: Kalau Terus Seperti Ini, Kita Bisa Mati

Kompas.com - 22/03/2021, 08:36 WIB
Idham Khalid,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

LOMBOK TIMUR, KOMPAS.com - Syamsul Hadi (50),  seorang petani garam kristal, di Dusun Pelebe, Desa Ketapang Raya, Lombok Timur, mengaku sudah tiga tahun garam miliknya tak terjual.

Selama itu, Hadi menyimpan 4 ton garam di dua gudang miliknya, dan hingga kini masih menunggu para pembeli dari  pengusaha garam.

"Sekarang tidak ada yang mau beli garam. Sudah tiga kali musim kembalit (kemarau) garam ini tidak ada yang mau beli," kata Hadi, saat ditemui Kompas.com, Minggu (21/3/2021).

Hadi menuturkan, sebagai kepala keluarga yang menggantungkan hidupnya pada hasil garam, ia sangat terpukul dengan kondisinya sekarang, karena belum ada satupun orang yang pernah menawarkan garamnya.

Baca juga: Ribuan Petani Rumput Laut NTT Menang Ganti Rugi Tumpahan Minyak Australia, Ini Ceritanya

"Susah sekarang dengan mata pencaharian kita ini (garam), kalau terus seperti ini, kita bisa mati," tutur Hadi.

Hadi biasanya menjual garam dengan harga Rp 10.000 sampai Rp 15.000 untuk ukuran satu karung yang berisi 20 kilogram garam.

Hadi mengaku, usaha sebagai petani garam tidak seperti pada awal-awal yang sedikit memberikan kehidupan perekonomian pada keluarganya.

Hadi menyebutkan, banyak garam kristal murah yang masuk ke daerahnya sebagai pesaing, yang kemudian memenuhi kebutuhan industri pembuatan garam halus.

"Kan di Desa ini banyak juga pembuat garam halus, bahan bakunya dari garam kasar seperti kami ini, tapi sekarang mereka beli yang luar daerah, dengan harga murah," kata Hadi.

Untuk bertahan hidup di tengah kondisinya yang sulit, Hadi biasanya pergi mencari ikan untuk makan sehari-hari.

"Kami hanya bisa pasrah, kami bertahan hidup cari ikan, udang di laut untuk makan, kalau banyak dapat, kami jual," tutur Hadi.

Halaman:


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com