Manfaat di tengah pandemi
Selama ini, kegiatan mendongeng dilakukan secara tatap muka dengan anak atau peserta didik.
Namun, di masa pandemi yang masih berlangsung, kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring atau online.
Amir kemudian meminta mahasiswanya membuat aplikasi yang dapat digunakan oleh anak atau peserta didik untuk mendengarkan dongeng menggunakan gawai masing-masing.
Awalnya, mahasiswa diminta untuk mencari buku cerita yang akan digunakan untuk mendongeng. Buku cerita yang dipilih adalah buku yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak usia sekolah dasar.
Baca juga: Hari Dongeng Sedunia: Sejarah dan Pentingnya Dongeng untuk Anak
Kemudian Amir mengundang praktisi dongeng Jambi seperti Cut Citra untuk memberikan materi mengenai cara mendongeng yang baik pada kuliah tamu yang dilaksanakan secara virtual.
Para mahasiswa terlihat antusias mengikuti kuliah tamu dan belajar mendongeng di bawah bimbingan Cut Citra.
“Kami sangat antusias mengikuti kuliah tamu ini, pengalaman yang baru dan menyenangkan. Mendongeng melatih kemampuan kami untuk berimproviasasi dalam hal vokal, mimik, ekspresi dan gerak. Mendongeng sangat mengasyikkan jika tahu teknik dan cara yang tepat,” ujar Karfika, salah seorang mahasiswa PGMI UIN STS Jambi.
Setelah berlatih pada kuliah tamu yang dilaksanakan, para mahaiswa juga berlatih secara mandiri mengenai vokal, mimik, dan ekspresi dongeng yang akan mereka baca.
Setiap mahasiswa diminta untuk membacakan satu dongeng, kemudian direkam dan diunggah ke YouTube, yang nantinya akan dihubungkan dengan pustaka dongeng digital.
Setelah semua video mendongeng di-upload di YouTube, pustaka dongeng digital dapat diselesaikan.
Dari kegiatan yang dilakukan oleh Amir dan mahasiswa PGMI, tercipta 74 video mendongeng yang terbagi ke dalam empat halaman pustaka dongeng digital.
Video tersebut telah disebarkan kepada guru dan siswa sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidaiyah (MI) di Kota Jambi.
Mendapat sambutan positif
Respons positif disampaikan terhadap pustaka dongeng digital yang telah dibuat.
“Kami akan memanfaatkannya untuk menumbuhkan kecintaan peserta didik kami kembali terhadap kegiatan mengdongeng yang sudah tergerus oleh game yang ada di gawai,” ujar Kariem selaku Kepala Madrasah Nurul Yaqin Simpang Sungai Duren Muaro Jambi.