Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Pelaku Teror Kepala Anjing Ditangkap, Motifnya Tolak Hasil Musdalub Lembaga Adat

Kompas.com - 12/03/2021, 12:55 WIB
Idon Tanjung,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Kasus teror pelemparan potongan kepala anjing ke rumah Kasi Penkum Kejati Riau, Muspidauan, terungkap.

Dalam kasus ini, tim gabungan dari Polresta Pekanbaru dan Polda Riau menangkap tiga orang pelaku.

Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi menyampaikan, tiga orang pelaku yang berhasil ditangkap berinisial IP, DW dan KO.

Ketiga pelaku ini yang melakukan aksi teror di tiga lokasi, yakni pelemparan kepala anjing ke rumah Kasi Penkum Kejati Riau, Muspidauan, penyiraman bensin ke rumah Sekretaris LAM Riau, M Nasir Penyalai, dan menulis kata kasar dan kotor di rumah Ketua PWNU Riau, Tengku Rusli Ahmad.

"Pelaku sebenarnya ada lima orang. Tiga yang baru berhasil kita tangkap. Mereka melakukan aksi teror pada tanggal 3, 4 dan 5 Maret 2021 lalu," ungkap Agung kepada wartawan dalam konferensi pers di Mapolda Riau di Jalan Pattimura, Kota Pekanbaru, Jumat (12/3/2021).

Baca juga: Selain Teror Potongan Kepala Anjing, Pelaku Juga Menyiram Bensin ke Rumah Pejabat LAM Riau

Untuk dua pelaku lagi, sambung dia, masih diburu. Mereka berinisial J dan B.

Agung menjelaskan, motif para pelaku melakukan aksi teror karena tidak terima hasil Musyawarah Daerah Luar Biasa (Musdalub) Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Pekanbaru beberapa waktu lalu.

Pada musdalub tersebut, Muspidauan dipilih sebagai ketua Harian LAM Pekanbaru.

Pelaku juga menyiramkan bensin ke rumah Sekretaris LAM Riau M Nasir Penyalai, karena ikut mendukung Muspidauan.

Sedangkan teror penulisan kata kotor dan kasar di rumah Tengku Rusli Ahmad masih didalami polisi.

"Dalam melakukan aksi teror, para pelaku dibiayai oleh pelaku yang masih buron berinisial J. Sedangkan pelaku buron berinisial B ikut dalam melakukan teror," ungkap Agung.

Selain itu, para pelaku melakukan teror karena takut tidak bekerja lagi di kantor LAM karena ketuanya sudah baru.

"Mereka meneror tujuan ingin membuat ketua Harian LAM Pekanbaru, Muspidauan, jadi takut. Namun, kami masih mendalami pengakuannya dan memburu dua pelaku lagi," jelas Agung.

Teror kepala anjing di Riau

Diberitakan sebelumnya, rumah Kasi Penkum Kejati Riau, Muspidauan, di Kota Pekanbaru, Riau, dilempari potongan kepala anjing, Jumat (5/3/2021).

Potongan kepala anjing yang sudah dijagal oleh terduga pelaku, ditemukan usai Muspidauan shalat subuh di masjid dekat rumahnya di Jalan Puyuh, Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Sukajadi, Pekanbaru.

Baca juga: Ironis, Salah Satu Pelaku Teror Kepala Anjing di Rumah Pejabat Kejati Riau Ternyata Petugas Keamanan

Selain kepala anjing, juga ditemukan sebilah pisau.

Muspidauan mengaku kaget dengan kejadian tersebut. Pasalnya, selaku penegak hukum di wilayah Riau, baru kali ini ia mendapat dugaan teror tersebut.

"Sudah 30 tahun saya bekerja baik-baik saja. Belum pernah terjadi kejadian seperti ini. Ini semacam teror psikis bagi saya," tutur Muspidauan kepada wartawan, Sabtu (6/3/2021).

Karena merasa tidak nyaman, ia melaporkan kejadian itu ke Polresta Pekanbaru.

Muspidauan berharap dugaan teror ini bisa terungkap, karena menyangkut marwah sebagai penegak hukum di Kejati Riau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

SDN 52 Buton Terendam Banjir, Pagar Sekolah Terpaksa Dijebol

Regional
Tantang Mahyeldi di Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Tantang Mahyeldi di Pilkada Sumbar, Bupati Solok Daftar ke Nasdem

Regional
Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Kemeriahan BBI BBWI dan Lancang Kuning Carnival di Riau, dari 10.000 Penari hingga Ratusan UMKM dan Ekonomi Kreatif

Regional
Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Bersengketa di MK, Penetapan Kursi DPRD Bangka Belitung Tertunda

Regional
Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Banjir Luwu, Korban Meninggal Jadi 10 Orang, 2 Masih Dicari

Regional
Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Capaian Keuangan Sumsel, Nilai Ekspor 503,09 Juta Dollar AS hingga NTUP Naik 1,5 Persen 

Regional
Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Pemprov Sumsel dan Pemerintah Kanada Perkuat Kerja Sama Tangani Perubahan Iklim lewat Sektor Pertanian

Regional
Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Gempa Bumi Magnitudo 4,9 Guncang Sumba Barat Daya NTT

Regional
Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Seorang Ibu di Kupang Potong Tangan Anaknya hingga Nyaris Putus

Regional
Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Aktivitas Gunung Ile Lewotolok Meningkat dalam Tiga Hari Terakhir, Status Siaga

Regional
3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

3 Tahun Bersembunyi Usai Membakar Rumah dan Sepeda Motor, 7 Pria di NTT Serahkan Diri ke Polisi

Regional
Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Jaksa Beberkan Dugaan Korupsi Kades Wailebe NTT yang Ditetapkan Jadi Tersangka

Regional
Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Perkembangan Situasi di Intan Jaya, TNI-Polri Berhasil Evakuasi Jenazah Warga yang Ditembak KKB

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Hujan Ringan

Regional
Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Antisipasi Meroketnya Harga Pangan, Alokasi Pupuk Ditambah 9,55 Juta Ton

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com