Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Penghuni Panti Asuhan di Malang Positif Covid-19, Sutiaji Duga Terinfeksi dari Petugas yang Belanja

Kompas.com - 03/03/2021, 19:31 WIB
Andi Hartik,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Malang belum bisa melacak asal penularan Covid-19 terhadap penghuni Panti Asuhan dan Taman Bimbingan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Bhakti Luhur.

Sebab, seluruh penghuni panti asuhan, anak dan pengasuhnya, tak pernah keluar dari kompleks panti asuhan tersebut selama setahun terakhir.

"Ini mulai satu tahun yang lalu tidak pernah keluar anak-anak. Istilahnya kan di dalam. Karena berkebutuhan khusus itu tadi. Pengasuhnya juga tidak pernah keluar," kata Wali Kota Malang Sutiaji saat mendatangi panti asuhan itu, Rabu (3/3/2021).

Hal itu membuat Sutiaji menduga transmisi virus corona kepada seluruh penghuni panti asuhan terjadi lewat petugas yang biasanya bertugas berbelanja untuk kebutuhan panti asuhan.

"Bisa jadi mungkin orang yang belanja. Makanya semuanya harus waspada," katanya.

Baca juga: 170 Penghuni Panti Asuhan Reaktif Rapid Test Antigen, Walkot Malang: 8 Orang Terkonfirmasi Positif

Satgas Covid-19 Malang mengetahui penularan corona di panti asuhan tersebut setelah lima penghuni mengalami gejala Covid-19 pada Kamis (25/2/2021).

Satgas lalu melakukan rapid test antigen terhadap seluruh penghuni panti asuhan. Hasilnya, 170 orang dinyatakan reaktif.

Setelah itu, delapan penghuni yang menjalani tes swab dengan metode polymerase chain reaction terkonfirmasi positif Covid-19.

Mereka yang positif terdiri dari anak berkebutuhan khusus, pengasuh, dan mahasiswa yang sedang menjalani praktik kerja lapangan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lakukan Hubungan Sesama Jenis, Motif Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Terungkap

Lakukan Hubungan Sesama Jenis, Motif Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Terungkap

Regional
Jadi Tersangka Korupsi Dana Internet Desa, Mantan Wabup Flores Timur Diperiksa Pekan Depan

Jadi Tersangka Korupsi Dana Internet Desa, Mantan Wabup Flores Timur Diperiksa Pekan Depan

Regional
Marliah Tiba-tiba Jadi Warga Negara Malaysia, Kok Bisa?

Marliah Tiba-tiba Jadi Warga Negara Malaysia, Kok Bisa?

Regional
Terpeleset Tumpahan Oli, Mahasiswa Tewas Terlindas Truk di Kalibanteng Semarang

Terpeleset Tumpahan Oli, Mahasiswa Tewas Terlindas Truk di Kalibanteng Semarang

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Regional
Hanyut Terbawa Arus Sungai, Remaja 16 Tahun di Malinau Ditemukan Tewas

Hanyut Terbawa Arus Sungai, Remaja 16 Tahun di Malinau Ditemukan Tewas

Regional
3 Pelanggar Syariat Islam di Bireuen Dieksekusi Cambuk 17-100 Kali

3 Pelanggar Syariat Islam di Bireuen Dieksekusi Cambuk 17-100 Kali

Regional
Tiba-tiba Berstatus WN Malaysia, Marliah Akhirnya Kembali Jadi WNI

Tiba-tiba Berstatus WN Malaysia, Marliah Akhirnya Kembali Jadi WNI

Regional
Penyelundupan Miras di Atas Kapal Pelni KM Sinabung Digagalkan, 120 Liter Dimusnahkan

Penyelundupan Miras di Atas Kapal Pelni KM Sinabung Digagalkan, 120 Liter Dimusnahkan

Regional
Aniaya Siswa SMP di Kupang, 2 Pria Ditangkap Polisi

Aniaya Siswa SMP di Kupang, 2 Pria Ditangkap Polisi

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Rabu 8 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Gempa M 5,2 Lombok Barat, Warga Kaget Dengar Suara Gemuruh

Gempa M 5,2 Lombok Barat, Warga Kaget Dengar Suara Gemuruh

Regional
[POPULER NUSANTARA] Jateng Masuki Musim Kemarau | Caleg Batal Jadi Aggota DPRD meski Dapat Suara Terbanyak

[POPULER NUSANTARA] Jateng Masuki Musim Kemarau | Caleg Batal Jadi Aggota DPRD meski Dapat Suara Terbanyak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com