Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelombang Tinggi Rusak Talud dan Jalan di Maluku Tengah, Puluhan Rumah Tergenang

Kompas.com - 02/03/2021, 19:53 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Cuaca buruk disertai gelombang tinggi menerjang sejumlah desa di Kabupaten Maluku Tengah, Selasa (2/3/2021) sore. 

Gelombang tinggi tersebut menyebabkan jalan raya yang menghubungkan desa-desa di Kecamatan Leihitu, Maluku Tengah, mengalami kerusakan parah. 

Jalan yang rusak parah dan sulit dilalui kendaraan roda empat itu berada tepat di Dusun Pasir Putih, Desa Wakal, Kecamatan Leihitu. 

"Jalan yang rusak parah setelah gelombang tinggi tadi sore itu sekitar 20 meter," kata Sekretaris Desa Wakal, Armal Samal.

Selain merusak jalan utama penghubung antardesa di wilayah itu, gelombang tinggi juga ikut merendam belasan rumah warga di desa tersebut. 

Baca juga: Sebar Video Porno Mantan Pacarnya, Pria Ini Jadi Tersangka

Kondisi yang sama juga terjadi pada desa-desa lainnya yang berada di pesisir pantai wilayah itu. 

Di Desa Hitu, Mamala, Morela dan sejumlah desa lainnya misalnya, puluhan rumah warga juga terendam ikut terendam air laut.  Bahkan, ada talud penahan gelombang yang ikut rusak parah. 

"Rumah-rumah warga di hampir semua desa di Leihitu ini ada yang terendam setelah gelombang tinggi tadi ada talud juga rusak," kata Rauf Pellu salah satu tokoh masyarakat Leihitu kepada Kompas.com via telepon seluler. 

Selain di Kecamatan Leihitu, gelombang tinggi juga ikut menggenangi rumah-rumah warga di sejumlah desa di Kecamatan Pulau Haruku. 

Warga pun berharap pemerintah daerah dapat melihat kondisi tersebut dan segera memperbaiki kerusakan jalan utama penghubung desa di wilayah tersebut. 

Terkait kejadian itu, Anggota DPRD Kabupaten Maluku Tengah, Siad Patta juga meminta Pemkab Maluku Tengah dan Pemprov Maluku serta instansi lainnya agar dapat mengambil langkah guna mencegah musibah yang lebih besar lagi. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Gempa M 6,1 Guncang Bula

Regional
Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Suami di Karimun Bunuh Istri Pakai Batang Sikat Gigi

Regional
Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Maju Pilkada Maluku, Eks Pangdam Pattimura Daftar Cagub ke 5 Parpol

Regional
Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Ratusan Ribu Suara Pemilu 2024 di Bangka Belitung Tidak Sah, NasDem Gugat ke MK

Regional
Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Maksimalkan Potensi, Pj Walkot Tangerang Minta Fasilitas Kawasan Kuliner Parlan Dilengkapi

Kilas Daerah
Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Tim SAR Gabungan Kembali Temukan Jasad Korban Banjir Bandang Luwu

Regional
Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Seorang Petani di Sikka NTT Dikeroyok hingga Babak Belur, 3 Pelaku Ditangkap

Regional
KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

KKB Ancam dan Rampas Barang Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang

Regional
Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Geng Motor Tawuran Tewaskan Pelajar SMA di Lampung, 2 Orang Jadi Tersangka

Regional
Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Ayah Perkosa Putri Kandung di Mataram Saat Istri Kerja sebagai TKW

Regional
Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Tanah Orangtua Dijual Tanpa Sepengetahuannya, Adik Bacok Kakak di Kampar

Regional
Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Warga Cianjur Kaget Wanita yang Dinikahinya Ternyata Seorang Pria

Regional
Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Saiful Tewas Usai Ditangkap Polisi, Istri: Suami Saya Buruh Tani, Tak Terlibat Narkoba

Regional
KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

KLB Diare di Pesisir Selatan Sumbar, Ada 150 Kasus dan 4 Orang Meninggal

Regional
Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Guru Honorer di Maluku Dipecat Setelah 11 Tahun Mengabdi, Pihak Sekolah Berikan Penjelasan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com