Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Telusuri Rute Gerilya Para Pahlawan, Siswa SMA “Long March” Yogyakarta-Bandung

Kompas.com - 28/04/2019, 17:19 WIB
Reni Susanti,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com – Puluhan siswa SMA Pelita Nusantara melakukan long march dari Yogyakarta ke Bandung.

Mereka menyusuri rute gerilya prajurit Siliwangi saat kembali ke Jawa Barat di masa lalu.

“Ini semacam kegiatan napak tilas untuk menanamkan jiwa semangat, dan nilai-nilai kejuangan,” ujar Ketua Yayasan Pelita Nusantara, IB Dharma Yoga, saat menyambut peserta long march di Jalan Ir Djuanda Bandung, Minggu (28/4/2019).

Dharma menjelaskan, kegiatan ini diikuti 75 siswa kelas 10, 12 siswa kelas 11, sisanya pendukung dari guru dan pembina.

Kegiatan berlangsung sejak 21 April 2019 dari titik 0 kilometer Yogyakarta dan berakhir di Bandung, 28 April 2019.

Para siswa ini melewati jalur Yogyakarta-Kebumen-Purwokerto-Majenang-Banjar-Tasikmalaya-Sumedang-Bandung.

Perjalanan dilakukan secara estafet, dengan membagi siswa menjadi beberapa tim. Satu tim minimal 4 siswa.

"Mereka masih SMA, jadi kami enggak paksakan. Kalau lelah, mereka istirahat. Apalagi saat di pantai selatan, cuaca panas menjadi kendala. Saat itu, anak-anak sering istirahat,” kata Yoga.

Dalam perjalanan, para siswa ini mengunjungi beberapa situs Siliwangi, koramil, dan bertemu dengan para pelaku sejarah.

Ke depan, kegiatan ini akan rutin dilakukan setiap tahun dengan melibatkan sejumlah sekolah. Bukan hanya long march Siliwangi, tapi juga bisa menyusuri jejak gerilya Jenderal Soedirman.

Salah satu peserta, Yoga Gafari (17) mengatakan, persiapan sebelum mengikuti acara ini sekitar semingu dengan memperbanyak latihan fisik.

Ia mengaku senang bisa berpartisipasi karena kegiatan ini membawa banyak pengalaman terutama mengenai persaudaraan dan kebersamaan.

“Capek tapi menyenangkan. Ada juga teman yang jatuh dan terpeleset di Gunung Galunggung,” ujar Yoga Gafari.

Jejak sejarah

Long march Siliwangi adalah peristiwa pindahnya TNI dari Jawa Tengah dan Yogyakarta ke Jawa Barat pada 4 Februari 1949.

Hal ini merupakan konsekuensi dari Perjanjian Renville yang merugikan Indonesia, diikuti pelanggaran yang dilakukan Belanda dengan melakukan agresi militer Belanda II dan menguasai Yogyakarta.

Saat itu, Jenderal Soedirman segera mengeluarkan Instruksi Panglima Besar No 1 sesuai perintah (Perintah Siasat No 1) agar pasukan pindah ke Jawa Barat setelah bertempur dengan PKI Muso.

Pasukan dibagi beberapa tim. Mereka melakukan perjalanan Yogyakarta-Bandung dengan menggunakan tiga rute yakni utara, tengah, dan selatan.

Selama perjalanan tersebut, para pahlawan Indonesia harus berhadapan dengan dua kelompok yakni Belanda dan DI/TII.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com