Material SIM Habis, Warga Semarang Dapat SIM Sementara dari Kertas

UNGARAN, KOMPAS.com - Habisnya material cetak Surat Izin Mengemudi (SIM) di wilayah hukum Polres Semarang Jawa Tengah, membuat warga hanya menerima selembar kertas sebagai SIM sementara. Hal tersebut dikeluhkan warga karena rawan sobek.

Nurhayati warga Pringapus, Kabupaten Semarang mengatakan, dirinya memperpanjang SIM C yang masa berlakunya mendekati akhir. Namun dirinya diberikan surat keterangan pengganti sementara SIM yang terbuat dari kertas. Ia khawatir, bahan kertas rawan sobek apabila dalam kondisi lembab atau terkena air.

"Sebaiknya petugas SIM juga memberi layanan laminasi surat keterangan pengganti sementara SIM ini, biar tidak mudah rusak," kata Nurhayati, Senin (25/7/2016).

Ia mengaku belum mengetahui kapan akan menerima kartu SIM C yang ia ajukan. "Katanya mau dihubungi kalau stok material kartu SIM sudah ada," katanya.

Terpisah, Baur SIM Polres Semarang, Aiptu Supriyanto mengungkapkan, jumlah material cetak Surat Izin Mengemudi (SIM) di Mapolres Semarang hingga Senin ini sudah minus 2.500 lembar. Kondisi ini telah berlangsung sejak akhir Juni 2016 lalu.

Kendati mengalami kekurangan materia SIM, namun pelayanan SIM tidak mengalami masalah.

"Pelayanan bagi pemohon SIM tetap normal. Kami terbitkan surat sementara pengganti SIM bagi pemohon yang hendak memperpanjang maupun membuat SIM baru," kata Supriyanto.

Ia membenarkan apabila stok material SIM sudah siap, pihaknya segera menginformasikan kepada para pemohon sementara SIM. Pihaknya sudah mencatat nomor telepon setiap pemohon SIM.

"Tinggal nanti kami SMS jika stok material SIM sudah tersedia. Pemohon tinggal datang ke Polres Semarang lalu menukar resi dengan kartu SIM," tuturnya.

Kasat Lantas Polres Semarang, AKP Dwi Nugroho menambahkan, pihaknya tidak bisa menargetkan kapan material datang dan bisa distribusikan ke warga pemohon. Mengingat, Satuan Penyelenggara Administrasi (Satpas) SIM Polres Semarang sebatas menerima material dari Mabes Polri.

"Kondisi ini terjadi di seluruh Indonesia. Jadi kami mohon kesabarannya," kata Dwi.