Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ombudsman Sumut Temukan Banyak Pengawas dan Peserta UN Bawa Ponsel

Kompas.com - 05/04/2016, 18:39 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Ombudsman RI Perwakilan Sumatera Utara menemukan banyak pelanggaran yang dilakukan pengawas dan peserta pada hari kedua Ujian Nasional 2016, Selasa (5/4/2016).

Ombudsman menilai bahwa pengawasan pelaksanaan UN longgar dan belum sesuai standar prosedur operasional (SOP) yang diterbitkan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Indikasinya, banyak pengawas dan peserta ujian membawa ponsel ke ruang ujian.

Ombudsman memantau jalannya UN tingkat SMA, baik ujian nasional berbasis komputer (UNBK) maupun paper based test (PBT) sejak hari pertama di delapan sekolah di tiga kota.

Di Kota Medan, Ombudsman melakukan pemantauan di SMAN 1, SMAN 2, SMAN 4, dan SMAN 12. Adapun di Deli Serdang, pantauan dilaksanakan di SMAN 1 dan 2. Hal serupa dilakukan di SMAN 1 dan SMAN 7 Kota Binjai.

"Pelanggarannya berupa ditemukannya kertas yang diduga kunci jawaban dan pengawas serta peserta ujian yang membawa ponsel ke ruang ujian. Padahal SOP menegaskan bahwa pengawas dan peserta ujian dilarang membawa alat komunikasi ke dalam ruang ujian," kata Kepala Ombudsman RI Perwakilan Sumut Abyadi Siregar, Selasa.

Menurut Abyadi, pelanggaran tersebut terjadi karena pengawas ujian belum melaksanakan tugasnya dengan baik sesuai SOP UN dan pakta integritas yang ditandatangani pengawas sebelum ujian dimulai.

Dalam pakta itu, ada empat poin yang harus dipatuhi, antara lain sanggup untuk tidak membantu peserta ujian dan memberi kesempatan kepada peserta untuk bekerja sama dalam mengerjakan soal ujian.

"Faktanya, masih banyak ditemukan pengawas hanya duduk sambil bermain hanphone, membaca koran, atau ada yang menggunakan earphone," kata Abyadi.

Temuan Ombudsman di SMAN 7 Binjai, hampir rata-rata pengawas ujian menggunakan ponsel dan earphone saat sedang bertugas. Hal itu terjadi di ruang 4 IPS, ruang 1 Bahasa, ruang 4 IPS, di mana pengawas sibuk dengan ponselnya.

Di ruang 5 IPA, kata Abyadi, pengawas tampak menelepon saat ujian sedang berlangsung. Adapun di ruang 3 IPA dan ruang 1 IPA, pengawas membaca koran dan majalah.

Begitu juga yang terjadi di SMAN 1 Binjai saat melaksanakan UNBK. Pengawas tercatat bermain ponsel dan satu siswa kedapatan mengantongi ponsel saat hendak ke kamar mandi.

Temuan-temuan lain juga sudah terjadi sejak hari pertama UN di Medan. Salah satunya temuan kertas yang diduga kunci jawaban di SMAN 2 Medan.

"Pengawas terkesan memberi kesempatan siswa untuk berbuat curang. Kalau begini para pengawasnya, bagaimana mereka mengawasi ujian. Itu sama saja mereka memberikan ruang kepada siswa untuk tidak jujur," ujar dia.

Abyadi mengatakan, pengawasan dilakukan dengan harapan UN berlangsung jujur sehingga melahirkan siswa berkualitas, generasi jujur untuk masa depan bangsa.

Namun dengan banyaknya temuan ini, dia menilai Sumatera Utara belum mampu melaksanakan UN dengan jujur dan berintegritas sesuai harapan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.

Kepala SMAN 7 Binjai Khaidir Nasution berjanji akan mengingatkan para pengawas agar lebih fokus dalam melaksanakan tugasnya.

Dia mengaku bahwa sebelum ujian dimulai, pihak sekolah dan pengawas melakukan rapat terkait SOP UN yang menjadi pedoman pengawas.

"Mungkin mereka jenuh duduk saja selama dua jam di kelas," kata Khaidir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com