Komandan Koramil Ungaran Kapten Inf Sumardi saat dikonfirmasi tentang insiden ini mengatakan, pihaknya masih menghitung jumlah kerugian yang diderita oleh warga. Dia lantas berjanji akan secepatnya memperbaiki kerusakan yang ditimbulkan atau memberikan ganti rugi.
"Kami diperintah untuk menginventarisir (kerusakan). Secepatnya kita (berikan) ganti rugi atau kita perbaiki," kata Sumardi di Koramil Ungaran. (Baca: Helikopter TNI AD Terbang Rendah, Belasan Rumah Warga Rusak)
Kerusakan yang ditimbulkan dari simulasi penyelamatan sandera tersebut, kata Sumardi, merupakan hal yang wajar. Dia mengungkapkan, saat simulasi perang digelar di hutan sekalipun, kegiatan itu terkadang berdampak pada kerusakan tanaman milik petani di sekitar hutan.
"Yang jelas TNI akan bertanggung jawab, dan kami, atas nama institusi, meminta maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanan ini," ujar dia.
Sementara itu, saat ditemui terpisah, Bupati Semarang Mundjirin mengaku telah dilapori soal dampak simulasi penyelamatan sandera yang baru digelar di pendapa rumah dinas bupati tersebut. Dia lalu menjamin bahwa TNI akan bertanggung jawab atas kerusakan yang ditimbulkan.
"Itu harus diklaimkan ke (Yonif) 411. Saya sudah ngomong, suruh didata, dilaporkan. Katanya (TNI) mau mengganti," kata Mundjirin.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.