Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simpang Siur, Penyebab Tewasnya 2 Perampok di Bengkulu

Kompas.com - 26/11/2013, 23:08 WIB
Kontributor Bengkulu, Firmansyah

Penulis


BENGKULU, KOMPAS.com — Fakta penangkapan Wn dan AS, pelaku perampokan di bank BCA yang tewas saat ditahan polisi dan memicu kerusuhan di Bengkulu, belum terungkap dan masih simpang siur.

Dari penelusuran Kompas.com  pada Selasa (26/11/2013), setidaknya terdapat dua versi tentang peristiwa tersebut. Pertama, saat ditangkap, kondisi kedua pelaku dalam keadaan sehat atau tidak babak belur dihajar massa seperti yang dijelaskan kepolisian. Versi kedua, menurut kepolisian, perampok dibawa ke Polres Bengkulu sudah dalam keadaan babak belur, lalu dilarikan ke RS Bhayangkara dan meninggal di rumah sakit.

Kepala Bagian Operasional Polres Bengkulu AKP Mada Ramadita menyebutkan, perampok yang tertangkap saat beroperasi di bank BCA beberapa waktu lalu tewas karena dihajar massa. Mada membantah jika ada pihak yang menyebutkan bila tewasnya perampok itu karena dihajar oleh polisi.

"AS, itu pada saat polisi datang mengamankan dalam kondisi babak belur diamuk massa. Lalu dia dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara. Selanjutnya ia meninggal. Jadi tidak benar polisi yang menyebabkan AS tewas," kata Mada, Selasa (26/11/2013).

Sementara itu, Kompas.com sempat mewawancarai pihak keamanan di bank BCA tempat kejadian. Namun, petugas keamanan di bank tersebut enggan berkomentar banyak dengan alasan saat kejadian yang menjaga adalah tim lain.

"Saat kejadian bukan tim kami Mas, jadi kami tidak tahu pasti, tapi tadi siang ada polisi ke sini memintai keterangan tim yang piket pada saat kejadian," kata salah seorang petugas keamanan yang mewanti-wanti agar namanya tidak dikutip.

Mereka tidak tahu pasti keterangan apa yang diminta polisi kepada anggota keamanan pada saat kejadian itu. Petugas tersebut juga berkelit bahwa ia tidak mengetahui apakah dua perampok yang ditangkap itu dipukul massa atau tidak. Namun, mereka membenarkan terjadinya perampokan itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com