Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semua tentang Borobudur Ada di Mal Ini

Kompas.com - 14/11/2013, 10:04 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis


MAGELANG, KOMPAS.com — Berbagai upaya dilakukan oleh Balai Konservasi Borobudur untuk melestarikan Candi Borobudur sebagai warisan budaya dunia di tengah era serba modern saat ini. Salah satunya ialah dengan menggelar pameran situs peninggalan Dinasti Syailendra itu di Artos Mall, Magelang.

Pemilihan lokasi di pusat perbelanjaan terbesar di Magelang itu bukan tanpa alasan. Pameran digelar di mal agar lebih dekat dengan masyarakat, terutama pengunjung mal, dalam menyebarkan ilmu pengetahuan tentang Candi Borobudur.

Wakil Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Magelang Hartoko mengungkapkan, Candi Borobudur sejauh ini sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat yang mampu dibanggakan, terutama bagi masyarakat Magelang. Betapa tidak, candi berusia belasan abad itu hanya terdapat di Indonesia, khususnya di Kabupaten Magelang. Terlebih lagi, situs tersebut telah ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO sejak tahun 1991.

"Pameran ini bertujuan agar masyarakat memahami dan merasa memiliki bahwa Candi Borobudur adalah cagar budaya yang menyimpan legenda," jelas Hartoko, Rabu (13/11/2013).

Pameran yang digelar hingga 16 November 2013 itu menampilkan segala macam informasi tentang Candi Borobudur, mulai dari letak dan bentuk bangunan, riwayat temuan, pemugaran, relief, arca, stupa, dan informasi lainnya tentang Borobudur. Uniknya, seluruh desain stan dan dekorasi dibuat mirip dengan bangunan candi. Ada pula sebuah maket miniatur candi di dalam kotak kaca berukuran besar yang bisa dilihat pengunjung untuk mengetahui bangunan candi secara keseluruhan.

"Kami berharap, melalui pameran itu, masyarakat makin memahami nilai yang terkandung di Candi Borobudur, dan pastinya ikut peduli merawat candi," ujarnya.

Sementara itu, Leno Christiannaldo, Promotion Staff Artos Mall Magelang, mengatakan, pihaknya sangat berterima kasih kepada Balai Konservasi Borobudur karena telah memberi kepercayaan untuk menjadi lokasi pameran. Sebelumnya, pihaknya juga pernah menjadi tempat pameran manusia purbakala Sangiran.

"Kami harap pameran semacam ini bisa menjadi salah satu media edukasi masyarakat," pungkasnya.

Nunung Nurjanah, salah satu pengunjung pameran, mengaku senang bisa melihat pameran Candi Borobudur. Sebab, semua informasi tentang candi dapat diketahui tanpa harus datang ke tempat Candi Borobudur berada. Dia pun mengaku semakin bangga pada candi Buddha terbesar di dunia itu.

"Bagus sekali untuk menambah pengetahuan. Jarang ada pameran semacam ini di mal. Biasanya kan hanya pameran barang elektronik, baju, dan lain-lain," ungkap Nunung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com