Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peliknya Kepastian Hukum

Kompas.com - 04/02/2013, 02:57 WIB

Tudingan perusahaan tambang merusak lingkungan?

Tambang memang harus menggali karena bahannya ada di bawah tanah. Tapi yang penting bagaimana proses reklamasi dan rehabilitasi berjalan. Kami tidak ingin menyombongkan diri tapi boleh dilihat bahwa selama ini, PT Vale tetap menjadi perusahaan tambang yang berkomitmen pada keberlangsungan ekosistem dan lingkungan.

Sebagai gambaran, PT Vale baru mengeksploitasi 4.500 hektar dari sekitar 190.000 hektar area konsesi. Saat ini lebih dari 3.500 hektar areal yang telah dibuka, sudah ditutup kembali. Tersisa bukaan sekitar 1.000 hektar yang meliputi area tambang hingga perkantoran dan perumahan. Kami memperhitungkan benar keseimbangan antara lahan yang dibuka dan harus ditutup kembali.

Ada benturan dengan masyarakat di sekitar lokasi tambang?

Sejauh ini kami berusaha menjaga hubungan baik dengan masyarakat. Ada lebih dari 3.000 pekerja di Vale yang sebagian besar adalah warga lokal. Ini belum termasuk kontraktor atau karyawan kontrak yang menjadi mitra yang jumlahnya sekitar 5.000-an orang.

Kami tetap konsisten membangun hubungan sosial dan juga memberdayakan masyarakat melalui usaha kecil menengah. Kami berusaha agar perusahaan, masyarakat, pemerintah, masing-masing berkontribusi dan sifatnya berkesinambungan.

Ada kendala teknologi dan sumber daya manusia?

Di mana pun, masalah selalu ada. Soal teknologi atau sumber daya manusia, itu juga tak bisa dipungkiri. Namun sejauh ini selalu ada solusi untuk itu. Untuk teknologi misalnya, pihak Sumitomo, Jepang, yang juga pemilik saham dan pembeli, mau membantu kami. Yang sulit justru persoalan yang sifatnya lebih pada kebijakan dan kepastian hukum. Ini kerap sulit diprediksi atau dihitung. Terlebih bila berhadapan dengan pemilik modal yang selalu menuntut soal kepastian hukum. Saya terpaksa harus sering-sering bermuka badak. Bagi saya setiap persoalan betapapun peliknya adalah sebuah tantangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com