Selain bencana asap, kemarau berkepanjangan tahun ini juga menyebabkan bencana kekeringan di setidaknya enam provinsi lain, yaitu Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, dan beberapa kabupaten di Papua dan Lampung. Untuk daerah kekeringan, hujan buatan dilakukan untuk mengisi waduk dan membasahi lahan.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Hujan Buatan BPPT F Heru Widodo mengatakan, sebelum Sumsel, hujan buatan dilaksanakan di Riau selama 40 hari, Jambi (30 hari), dan Kalteng selama 50 hari. Program hujan buatan ini dilaksanakan sejak awal Agustus dan akan diteruskan hingga mencakup lima provinsi yang menyatakan bencana kabut asap.
Untuk Sumsel, hujan buatan akan difokuskan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Muara Enim, dan Ogan Komering Ulu Selatan. Di lokasi ini, yang terbakar, adalah lahan gambut. Kebakaran di lahan gambut baru reda jika air menggenang.
Dari Jawa Timur dilaporkan, hujan deras mengguyur wilayah Malang sepanjang pekan lalu. Ini menandai datangnya musim hujan.