SURABAYA, KOMPAS
Ketua Himpunan Masyarakat Petani Garam Jawa Timur Muhammad Hasan, di Surabaya, Selasa (11/9), mengatakan, jika pemerintah tetap membuka keran impor garam, petani di Jawa Barat dan Jawa Timur akan menghambat masuknya komoditas impor tersebut. ”Petani di Jawa Timur dan Jawa Barat sepakat akan memblokade peredaran garam impor oleh pengusaha impor,” katanya.
Saat ini, hasil panen garam tidak diserap sehingga stok banyak. Sisa garam impor tahun 2011 juga masih ada sehingga tidak ada alasan bagi pemerintah untuk mengimpor lagi dari Australia dan India pada September ini. Sekarang harga garam semakin murah, bahkan ada pedagang yang mematok harga Rp 250-Rp 350 per kilogram.
Padahal, Hasan mengatakan, berdasarkan harga pokok penjualan yang ditetapkan lewat peraturan menteri perdagangan, harga garam kualitas 1 minimal Rp 750 per kilogram dan kualitas 2 Rp 550 per kilogram di tingkat petani. ”Harga garam semakin anjlok karena garam impor
Petani garam di Kecamatan Benowo, Kota Surabaya, bingung karena harga garam terus merosot. Pedagang yang datang ke tambak menawar garam dengan harga kurang dari Rp 500 per kilogram. ”Dalam dua bulan terakhir, harga garam semakin jauh dari harapan. Jangankan mengharapkan untung, modal pun bisa tak kembali,” kata Anwar (52), petani garam.