Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa yang Menanggung Keamanan Kami?

Kompas.com - 29/07/2011, 16:11 WIB

Sejak Exxonmobil beroperasi, warga juga mengalami gangguan lingkungan yang parah. Suara mesin kilang men deru melebihi ambang batas pendengaran. Selain itu, pembuangan limbah produksi ke sekitar lokasi kilang mencemeri tanah dan air warga.  

"Sampai saat ini kami masih merasa gatal-gatal setelah mandi. Air disini katanya sudah terkena merkuri. Tapi, kami tak berani memprotes saat itu karena risikonya ditangkap dan dihilangkan TNI," ujar dia.

Pada tahun 1998, seiring reformasi, warga mulai berani berunjuk rasa menentang kesewenang-wenangan Exxonmobil dan tentara. Desakan tersebut berujung janji pemberian komp ensasi Rp 2,5 juta per keluarga di sekitar. Janji tersebut baru terealisasikan sekali dan setelah itu tak pernah ada lagi kompensasi.  

Itulah satu-satunya kompensasi yang pernah diberikan ke kami atas kerugian kehilangan sawah, keamanan, serta nyawa saudara dan tetangga kami, kata Kamaruddin.

Sebagai desa yang terletak persis di sebelah kilang Exxonmobil, tak pernah sekalipun ada bantuan pembangunan infrastruktur di Mantang Meunjee. Kondisi jalan desa tersebut belum satu pun yang beraspal. Hanya jalan tanah berbatu yang sebagian tak bisa dilalui mobil.

Setelah masa damai, kondisi tak pernah membaik. Tak pernah ada pengusutan atas puluhan nyawa warga sekitar Exxonmobil yang pernah hilang diculik. Bahkan, meskipun kilang Exxonmobil di kluster satu tak l agi beroperasi, warga tetap hanya bisa meminjam sawah leluhur mereka kepada pihak Exxonmobil.

Pada 9 Juli 2011 lalu, Pengadilan Federal Amerika Serikat memerintahkan melanjutkan sidang gugatan perdatang korban DOM Aceh oleh Exxonmobil. Selaku perangkat desa, Kamaruddin pernah mendengar putusan tersebut. Warganya pun juga telah membicaraka bersama. Namun, lagi-lagi mereka dikecam kekhawatiran, siapa yang akan menanggung keamanan warga setelah mengajukan tuntutan.  

"Kami masih merasa belum aman sekarang. Lihat saja, meskipun sekarang katanya damai, tapi kenyataanya di Aceh masih terus terjadi penembakan. Lalu Siapa yang menanggung keamanan kami?" tandas Kamaruddin. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com