Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sayur yang Tak Lagi Menyehatkan Petani

Kompas.com - 26/04/2011, 11:30 WIB

Di sisi lain, pertanian sayur di hulu Sungai Citarum yang tidak mengindahkan kaidah ekologis ini berdampak buruk bagi kelestarian sungai. Gerusan tanah pertanian akibat aliran air hujan di lereng Gunung Wayang ini menciptakan sedimentasi di dasar sungai. Pendangkalan sungai akibat sedimentasi itu menyebabkan banjir yang sering terjadi di kawasan Baleendah dan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung.

Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, frekuensi banjir di DAS Citarum yang menunjukan tren peningkatan, salah satunya disebabkan oleh menurunnya tingkat infiltrasi dan retensi akibat kerusakan hutan dan erosi. Lebih jauh lagi, endapan yang terbawa sampai ke Waduk Saguling bisa mengurangi usia produktif bendungan yang menghasilkan listrik untuk kebutuhan Jawa dan Bali ini.

Permasalahan dampak ekologi akibat pertanian ini belum menemukan solusi yang tepat. Seperti diungkapkan oleh Agus Derajat, Ketua Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Tarumajaya, masyarakat Tarumajaya masih mengandalkan komoditas sayuran karena musim panennya yang relatif cepat.

“Belum ada komoditas pengganti sayuran yang menawarkan keuntungan yang cepat seperti itu. Penanaman kopi yang sedang kami lakukan juga tidak terlalu diminati karena panennya baru terjadi dua tahun sejak ditanam,” kata Agus. (Gregorius M Finesso/Mukhamad Kurniawan/Didit Putra ER)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com