Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan-jangan Kita Ulat Bulu

Kompas.com - 10/04/2011, 16:29 WIB

Mungkin kita suka rakus demikian rupa, melampaui batas, dan berencana suatu saat akan bertobat, tapi tak tobat-tobat juga. Kalaupun bertobat, hanya formalitas dan artifisial, dalam arti akan segera mengulanginya lagi suatu saat nanti.

Betapa banyak perlambang yang hadir di dunia ini. Manusia sendiri, sejak zaman purba, butuh perlambang dan mitos-mitos. Tapi, kemudian datang ilmu pengetahuan yang lebih bertumpu pada tradisi ilmiah dan rasionalitas.

Supaya tulisan ini tidak menyesatkan, baiklah saya kutipkan penjelasan ilmiah seorang pakar dari UGM, "Perubahan iklim terutama temperatur lingkungan ikut mempengaruhi populasi ulat bulu, karena temperatur yang meningkat dapat mempercepat siklus hidup ulat itu. Meningkatnya populasi ulat bulu juga disebabkan semakin berkurangnya musuh alami, seperti burung, parasitoid, dan predator lain.

Terdapat dua spesies ulat bulu yang menyerang daun mangga di Probolinggo, yakni Arctornis sp dan Lymantria Atemeles Collenette. Ulat bulu itu bersifat nokturnal, aktif pada malam hari. Tidak mengherankan jika pada malam sering terdengar seperti suara hujan, padahal saat itu sesungguhnya ulat bulu sedang memakan daun mangga.

Oleh karena itu, harus ada langkah untuk segera mengendalikan membeludaknya populasi ulat. Terlebih kemampuan produksi telur ulat betina mencapai 70-300 butir per ulat.

Jadi, urusan kita bertambah lagi hari-hari ini; menghadapi ulat-ulat bulu itu. O, kalau saja novelis John Steinbeck mencerap fenomena perulatbuluan ini, mungkin ia tidak akan menulis Of Mice and Men (1937), tetapi Of Ulat Bulu and Man. ----

M Alfan Alfian, Dosen Pascasarjana Ilmu Politik, Universitas Nasional, Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com