Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UKM yang Tak Bias Jender

Kompas.com - 08/03/2011, 06:37 WIB

Kesungguhan dan kerja kerasnya berbuah manis. Lestari sedang mempersiapkan diri mengikuti pendakian 7 Summits yang akan dilakukan Wanala pada pertengahan tahun ini.

Rasa percaya diri yang dimiliki mahasiswa semester 10 Jurusan Sastra Jepang ini pun sempat luntur dalam persiapan pendakian 7 Summits. Sebab, dari jumlah semula 8 orang, turun menjadi 6 orang.

Ujung-ujungnya, mereka harus mengurangi jumlah itu karena hanya 4 orang yang bisa berangkat. Mereka harus mengurangi dua orang lagi lewat seleksi. ”Haduh, rasanya drop. Aku pikir, pasti aku yang tergusur karena satu-satunya cewek,” kata gadis berkerudung ini.

Akan tetapi, dukungan datang dari teman-temannya. Mereka mengingatkan, semua orang harus menjalani seleksi. Siapa pun yang lolos seleksi fisik dan kesehatan, dia yang masuk tim. ”Aku lolos. Berulang kali aku mengingatkan diri sendiri, aku bisa, aku pasti bisa,” ucap Lestari bangga.

Kecanggungan serupa sempat menyergap Yogi Maringgi (21), mahasiswa Universitas Paramadina Jakarta, saat bergabung dengan paduan suara. ”Aku gabung di paduan suara karena suka main musik. Aku juga suka melihat orang menyanyi,” tutur Igoy, panggilannya.

Namun, saat masuk paduan suara, dia kaget. Tak terlintas dalam bayangannya mesti belajar olah vokal. Memang dia ingin belajar menyanyi, tetapi kaget juga saat suara masing-masing anggota benar- benar diolah.

Ternyata UKM yang diikuti sebagian besar perempuan itu serius mengajarkan olah vokal. Kepalang tanggung untuk mundur, Igoy menepis kecanggungannya di antara banyak peserta cewek. ”Sekarang jadi biasa saja,” ujarnya.

Setelah mempelajari cara mengambil suara yang bagus dan mengatur napas, kepercayaan diri pemilik suara bas ini tumbuh. Apalagi pergaulannya makin luas, teman-temannya bertambah banyak, lelaki maupun perempuan. ”Bergaul kan enggak pandang jender,” tuturnya.

Igoy merasa keikutsertaannya dalam paduan suara mendorongnya belajar berorganisasi. Tak hanya berbagi tugas dengan pemilik suara lain, tetapi mereka juga belajar bertanggung jawab pada tugas masing-masing saat pentas.

Hanya akal-akalan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com