Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Instruksi Presiden Belum Atasi Masalah

Kompas.com - 06/03/2011, 02:38 WIB

Persoalan lain, menurut Ketua Gapasdap Cabang Merak Togar Napitupulu, belum selesainya pengerjaan jalan layang di depan Pelabuhan Merak turut mengganggu kelancaran bongkar muat.

”Saat kapal sandar, bongkaran tidak lancar. Kepala (kendaraan yang keluar kapal) sudah di luar, tetapi ekor masih di kapal sehingga menghambat kita saat mau memuat kembali. Terakumulasi sampai 10-20 menit waktu terpakai di dermaga, dalam putaran 24 jam, kami tidak bisa mendapatkan 4 trip pergi pulang,” katanya.

Pengelompokan kapal

Ketua Bidang Konsultan Maritim Ikatan Industri Dok dan Perkapalan Lepas Pantai Indonesia (Iperindo) Bambang Harjo menyarankan adanya regrouping atau pengelompokan kapal yang memiliki kapasitas angkut dan kecepatan sama untuk mengatasi masalah kemacetan di Merak.

”Kecepatan kapal pengaruhnya ke lama berlayar, sedangkan kapasitas kapal berpengaruh ke lama bongkar muat,” katanya.

Menurut Bambang, seandainya pengelompokan kapal ini dilakukan, kapal yang punya kecepatan lebih tinggi dan memiliki ukuran lebih kecil bisa mendapatkan trip lebih besar. Pengelompokan ini dapat menjadikan trip bisa mencapai angka di atas 96 trip per hari.

”Kalau sekarang ini dengan kecepatan paling rendah, yakni 8 knot, masih 4 trip PP, maka dengan pengelompokan itu akan tercapai 6 trip PP atau mungkin 8 trip PP karena ada kapal yang kecepatannya di atas 12 knot,” jelasnya.

Penuturan Bambang, kurangnya kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang bertugas di geladak kapal juga memengaruhi.

”Pada saat mengatur kendaraan itu masuk dan keluar, dia tidak bisa maksimal memenuhi load factor dari kapal itu sendiri. Kalau dihitung betul-betul dari luasan geladak kapal dibanding kendaraan yang masuk di kapal, terlihat load factor di bawah 80 persen,” katanya.

Artinya, ada 20 persen dari tingkat faktor muatan hilang.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com