Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desa Kemiren yang Kental Osingnya

Kompas.com - 08/01/2011, 03:35 WIB

Untunglah ketika dalam puncak kepopulerannya, Mbok Temu bisa menyisihkan upah ngegandrungnya sehingga ia memiliki rumah di atas lahan seluas empat are, yang dindingnya kini belum bisa diplester, sedangkan plafonnya sudah dimakan usia.

”Dulu kami sering kedatangan turis asal Eropa dan Amerika,” kata Uripno, yang ketiban turis secara rutin berkat temannya yang punya akses ke biro perjalanan wisata di Sanur, Bali.

Uripno mendapat bayaran Rp 4,5 juta; meliputi acara penyambutan hingga biaya makan rombongan tamu ke sanggarnya. Cuma, sejak peristiwa Bom Bali, tamu jarang datang. Hubungan Uripno dengan teman dan biro perjalanan di Bali terputus hingga sekarang.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi Suprayogi mengatakan, Desa Kemiren merupakan manifestasi dari budaya Osing. ”Meski di desa lain juga ada yang mempertahankan kebudayaan sama, tetapi tidak selengkap di desa ini,” katanya, setengah mengingatkan, ini merupakan salah satu pertimbangan Desa Kemiren dijadikan Desa Wisata.

Artinya, Desa Kemiren dengan keunikan budaya bendawi dan nonbendawinya bisa dirasakan manfaatnya oleh penduduk. Selain itu, juga telah memberi sosok nyata guna mengeratkan rasa keindonesiaan.

(Syamsul hadi/khaerul anwar)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com