Penyebab lain banyaknya korban HIV/AIDS, ulas dia, juga dikarenakan besarnya minat masyarakat usia 12 tahun hingga 25 tahun yang berpredikat sebagai pecandu narkotika dan obat - obatan.
Umumnya mereka terperosok ke dunia hitam itu karena ingin merasa diterima, gaya hidup, pelarian diri dari kenyataan mengingat remaja banyak masalah.
"Apalagi, remaja dinilai sering membesar-besarkan masalah," katanya.
Menyikapi kondisi tersebut, Pengelola Program Komisi Pengendalian AIDS (KPA) Jatim, Sutarmin, mengemukakan, kini peringkat Jatim terhadap kasus HIV/AIDS meningkat menjadi kedua secara nasional sedangkan per Februari 2010 masih di peringkat ketiga di Tanah Air.
"Peningkatan ini karena semakin terbongkarnya banyak kasus dan kian tingginya masyarakat berperilaku menyimpang di provinsi ini," katanya.
Untuk menanggulangi kasus HIV/AIDS, lanjut dia, sampai Desember 2010 sejumlah negara telah menyalurkan bantuan wujud kepeduliannya terhadap pengidap HIV/AIDS di Jatim.
"Besaran bantuan yang kami terima mencapai sekitar Rp 4,8 miliar," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Dapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.