Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Mulai Kelaparan

Kompas.com - 10/10/2010, 03:21 WIB

Dapur umum 

Sabtu kemarin, Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono dan Menteri Sosial Salim Segaf Al’Jufrie meninjau penanganan di Wasior. Di hadapan dua menteri itu, Komandan Penanganan Bencana Letnan Kolonel (Inf) Eduard Sitorus mengatakan, pihaknya telah mengupayakan mendirikan dapur umum. ”Pendirian dapur umum masih terkendala oleh warga yang berpencar,” katanya.

Terkait posko kesehatan, Budihardja Singgih, Direktur Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Sabtu di Wasior, mengusahakan sesegera mungkin mendirikan posko-posko kesehatan di daerah paling parah, seperti Sanduay dan Manggurai. ”Tenaga medis bisa kami datangkan dari mana saja,” ucapnya.

Di Solo, Jawa Tengah, Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) M Jusuf Kalla, Sabtu, mengemukakan, pihaknya telah menginstruksikan agar semua logistik yang telah dikirimkan PMI dibagikan kepada pengungsi korban di Wasior.

Menurut Jusuf Kalla, stok logistik di gudang PMI daerah Papua masih banyak. Stok cukup untuk memenuhi kebutuhan pengungsi di Distrik Wasior dan Wondiwoi. Jika masih kurang, PMI akan mendatangkan logistik dari gudang regional PMI di Makassar, Sulawesi Selatan.

Ia menambahkan, bantuan logistik untuk pengungsi antara lain 250 paket untuk keluarga dan 90 paket untuk bayi yang dibagikan pada Sabtu sebagai bantuan susulan setelah bantuan yang dibagikan dua hari sebelumnya.

Jusuf Kalla mengungkapkan, hingga Sabtu pukul 12.00 WIT, relawan PMI telah mengevakuasi 29 jenazah.

Mulai Sabtu kemarin, penyemprotan sudah dilakukan ke Sanduay, Wasior, dan Manggurai untuk mengantisipasi berjangkitnya penyakit menular karena kondisi lingkungan yang lembab, becek, dan pembusukan mayat.

Penyebab banjir

Terkait banjir yang disertai longsor bebatuan dan batang kayu berukuran besar di Wasior, Bupati Teluk Wondama Alberth Torey membantah adanya pembalakan liar di Cagar Alam Wondiboi. ”Tidak ada pembalakan di Wondiboi. Foto udara 2001-2009 menunjukkan kawasan hutan tidak mengalami gangguan. Musibah ini murni bencana alam,” katanya kepada Menko Kesra dan rombongan. Alberth menambahkan, batuan Wondiboi rapuh dan tebingnya curam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com