Salin Artikel

Perempuan Asal Sukabumi Mengaku Disekap di Pangkalpinang, Polisi Beri Penjelasan

SM semula ditawari untuk bekerja di sebuah kafe di kawasan Parit Enam, namun ternyata bayarannya tidak sesuai.

Dia juga mengaku harus melayani pria hidung belang di sela waktunya bekerja di kafe.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polresta Pangkalpinang Kompol Evry Susanto mengatakan, SM tergiur gaji yang lebih besar untuk bekerja sebagai pelayan kafe.

Selain itu SM juga mengetahui jika dia harus melayani para tamu melalui praktik prostitusi.

"Awalnya SM bekerja di sebuah kafe di Bali. Kemudian pindah ke Pangkalpinang karena diiming bayaran dan tamu yang lebih banyak, ternyata kondisinya sepi," kata Evry kepada Kompas.com, Senin (28/8/2023).

Evry menegaskan, laporan SM pada keluarganya di Sukabumi yang menyatakan bahwa dirinya disekap di Pangkalpinang adalah tidak benar.

"Dia tahu kerja di kafe bisa open BO, tapi bayaran tak sesuai, lalu mengadu pada keluarga dan tunangannya kalau disekap," beber Evry.

Pada awalnya SM ditawari uang muka Rp 5 juta setibanya di Pangkalpinang. Namun karena tamu sepi, SM meminta cash bon Rp 2,5 juta yang belakangan hanya diterimanya Rp 2 juta.

Selanjutnya kasus tersebut ditangani Polres Sukabumi, Jawa Barat.

Rencananya SM akan dipulangkan ke kampung halamannya.

"Laporan Polisinya di Polres Sukabumi, yang pasti tidak ada penyekapan seperti beredar di sosial media," pungkas Evry.

https://regional.kompas.com/read/2023/08/28/142440578/perempuan-asal-sukabumi-mengaku-disekap-di-pangkalpinang-polisi-beri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke