Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Ratusan Lubang di Pantura, Truk Harus Menepi Selama 1 Jam 15 Menit

Kompas.com - 01/02/2017, 17:18 WIB
Ahmad Faisol

Penulis

PROBOLINGGO, KOMPAS.com – Untuk menghindari kemacetan dan kecelakaan akibat banyaknya lubang di jalanan Jalur Pantura Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, kepolisian melakukan strategi khusus.

Polisi menghentikan truk-truk besar pada pagi hari dan harus menepi selama 1 jam 15 menit. Sejumlah truk pun terlihat menepi di pinggir Jalur Pantura. Khusus truk BBM dan susu tidak diberhentikan polisi karena dianggap prioritas.

Kepala Satlantas Polres Probolinggo AKP Tri Nuartiko mengatakan, strategi itu dilakukan sejak Rabu (1/2/2017) dan berlangsung tiap pagi hari. Alasannya, arus lalu lintas sangat padat. Banyak siswa pergi ke sekolah, dan karyawan swasta maupun PNS berangkat ke kantor.

“Lubang-lubang di jalan itu sangat berbahaya. Syukur, strategi itu bisa mengurangi kemacetan akibat keberadaan lubang-lubang tersebut. Arus lalu lintas menjadi lancar. Truk-truk besar kami tepikan 1 jam 15 menit, kecuali truk BBM dan susu,” katanya.

Tri menjelaskan, di jalur Pantura dari Kecamatan Dringu hingga Kecamatan Pajarakan terdapat 270 lubang lebih, dengan kedalaman bervariasi.

Hal itu diketahui setelah Polantas melakukan penghitungan jumlah lubang dan mengukur kedalaman lubang. Lubang-lubang itu sangat berbahaya sehingga pengendara harus lebih waspada. Apalagi, musim penghujan ini membuat lubang semakin parah.

“Kami imbau masyarakat lebih berhati-hati. Meski berupaya menghindari lubang, pengendara harus tetap mematuhi rambu-rambu lalu lintas. Kalau menyalip di marka pajang, tetap kami tilang,” jelasnya.

Dalam pantauan Kompas.com, lubang-lubang tersebut mulai terlihat parah sejak sebulan terakhir. Banyak mobil dan motor dari arah Dringu ke Pajarakan melaju di tengah jalan menghindari lubang.

Mereka terpaksa mengambil marka karena lubang-lubang itu dalam dan membahayakan.

“Lubangnya dalam-dalam dan lebar, terutama di Karangpranti, Pajarakan. Selain merusak kaki-kaki kendaraan, ini juga rawan kecelakaan. Saat mengemudi, saya harus fokus menghindari lubang dan pergerakan kendaraan di sekitar. Lubang ini sangat mengganggu dan mengkhawatirkan,” kata Faiz, PNS yang tiap harus melewati jalur tersebut.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com