Dalam aksi ini, mereka terlibat adu jotos dengan sesama warga. Mereka yang bersiteru ini adalah dua kelompok warga yang pro terhadap pembangunan tower dan yang menolak. Aparat yang berjaga di lokasi tidak bisa berbuat banyak, karena mereka kalah dari sisi jumlah.
Selain itu, warga juga memasukkan keranda mayat ke lubang tiang pancang menara itu. Bahkan, mereka secara serentak menimbun kembali lubang itu. "Dasar kami untuk menolak pembangunan tower itu adalah radiasi dan belum ada kata sepakat dari warga sekitar. Hanya segelintir orang saja. Lagian juga sudah ada surat dari Dinas Perhubungan yang memerintahkan pemberhentian sementara pembangunan tower," kata Suyono, salah satu warga yang menolak pembangunan itu, Senin (27/7/2015).
Kejengkelan warga memuncak saat beberapa warga lain terlihat melanjutkan pembangunan tower itu. "Kenapa harus dipaksakan pembangunannya? Kami tidak terima, kami siap mati untuk menolak ini. Tangkap saya kalau terjadi sesuatu dengan pembangunan tower ini," teriak Sainudin, yang kembali memicu keributan.
Demi meredam keributan ini, aparat kepolisian lalu menyita sejumlah alat kerja tukang yang membangun tower tersebut. Warga yang bertikai pun diimbau agar saling menahan diri guna mencari solusi.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika pun telah mengeluarkan surat pemberhentian pembangunan dengan Nomor 555/285/2015.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.