Bergerak ke Sektor Premium dengan Dua Fokus

KOMPAS.com - Memenangi penghargaan Growth from Knowledge (GfK) 2009 untuk sembilan kategori penguasaan pasar produk elektronik menjadi tantangan tersendiri bagi LG Electronics Indonesia (LGEIN). Begitulah yang tersirat dari ungkapan Presiden Direktur LGEIN Kim Weon-Dae pada Senin (22/3/2010). "Kami makin bergerak juga ke sektor premium," katanya.

Bertolak dari situlah, LGEIN, seperti pula diterangkan Direktur Penjualan Budi Setiawan, dalam kesempatan tersebut, ada dua fokus yang kini makin digarap. Termasuk, untuk kelompok konsumen menengah ke bawah (middle low) yang tak bisa disangkal, ikut melambungkan produsen asal Korea Selatan ini di Tanah Air. "Di kelas premium dengan diferensiasi produk, sementara di middle low dengan menciptakan produk kompetitif," kata Budi.

Satu contoh yang bakal diwujudkan adalah pada produk pemasak microwave. Budi mengaku, pasar produk ini di Indonesia relatif masih terbatas. Sudah begitu, konsumen lebih banyak menaruh minat pada microwave yang menyedot daya listrik di kisaran 450 watt. Padahal, LGEIN datang dengan produk untuk pasar 900 watt. "Makanya, kami berencana hadir dengan microwave yang watt-nya lebih rendah," ujar Budi.

Sementara itu, masih menurut penjelasan Budi, tahun lalu pihaknya mampu menguasai hingga 24 persen dari total konsumen elektronik Indonesia. Hingga akhir tahun ini, ada target 28 persen yang mesti dipenuhi. "Target penjualan tahun ini Rp 6,7 triliun. Kalau tahun lalu Rp 5,6 triliun," imbuh Budi.

Pada bagian selanjutnya, Country Manager GfK Guntur Sanjoyo mengatakan, dari 18 kategori, LGEIN memperoleh penghargaan sembilan kategori. Kategori tersebut adalah televisi LCD, televisi plasma, home theater system (HTS), audio home system (AHS), pemutar DVD, pemutar DVD berbasis Blue-Ray, mesin cuci, pendingin udara (AC) residensial, dan monitor LCD. GfK yang berbasis di Jerman mendasari risetnya di pasar ritel dan teknologi.