UNGARAN, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap produksi hasil pertanian di Kabupaten Semarang bisa meningkat meski di musim kemarau.
Salah satu caranya yakni dengan mengoptimalkan bantuan pompa yang diberikan untuk petani di Desa Kalibeji Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
"Seperti di wilayah sini, satu pompa air ini bisa mengairi 77 hektar sawah, yang sebelumnya ada yang panen satu kali, nanti diharapkan bisa panen dua kali dalam satu tahun. Yang sudah bisa panen dua kali bisa ditingkatkan menjadi tiga kali panen dalam setahun," kata Jokowi, Rabu (19/6/2024).
"Hal yang simpel ini, kalau tidak digeser, dialirkan dengan pompanisasi, air menjadi tidak berguna," lanjutnya.
Baca juga: Mengintip Persiapan Warga Kalibeji Semarang untuk Sambut Jokowi, Lembur Kerja Bakti Selama 4 Hari
Baca juga: Jokowi Heran Impor Cangkul, Ini 10 Barang Lainnya yang Masih Impor
Jokowi mengatakan, gerakan pompanisasi dilakukan di seluruh provinsi di Indonesia.
Khusus untuk Jawa Tengah dari total 4.300 pompa diharapkan bisa meningkatkan produktivitas dan hasil pertanian akan bertambah hingga 1,3 juta ton, dari total 8,9 juta ton.
Menurut Jokowi, bantuan pompanisasi sebagai antisipasi dampak musim kering yang berpotensi terjadi pada kemarau tahun ini.
"Program pompanisasi ini untuk mengantisipasi kering dalam jangka panjang, panas dalam jangka panjang yang mungkin dimulai pada Juli ini. Sehingga ini untuk mengantisipasi, dengan pompanisasi di semua provinsi, agar produktivitas pertanian kita tidak turun atau justru bisa naik," jelasnya.
Baca juga: Saat Panen Raya Disambut dengan Impor Beras...
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebutkan, pendistribusian mesin pompa secara nasional telah berjalan hingga 70 sampai 80 persen.
"Pompa ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang dalam menekan impor beras dan mewujudkan ketahanan pangan secara nasional," jelasnya.
“Ini sudah berjalan 70-80 persen sudah terpasang, yang tahap pertama 25.000, berikutnya akan ada lagi, jadi kami terget pompanisasi ini bisa meng-cover hingga satu juta hektar, kalau ini bisa kita cover, kita pasti bisa meningkatkan produksi dan menekan impor," kata Amran.
Baca juga: Indonesia, Negara Agraris yang Selalu Impor Beras, Mengapa?
Bantuan pompa air di Kabupaten Semarang tahun ini imbuhnya, berjumlah 47 unit, dengan potensi luas sawah tadah hujan seluas 5.318 hektar.
Pompanisasi berpotensi meningkatkan produksi sebesar 26.590 ton atau naik 18,64 persen dari 2023.
Selain bantuan pompa, juga ada bantuan alat mesin pertanian lain berupa traktor roda empat sejumlah satu unit senilai Rp 3,8 miliar dan bantuan traktor roda dua sejumlah 31 unit.
Baca juga: Swasembada Beras Vs Impor Beras
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.