KLATEN, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten, Jawa Tengah mendapatkan bantuan 92 unit pompa air untuk mengairi sawah tadah hujan di wilayah tersebut.
Ada sekitar 1.361 hektar sawah tadah hujan yang membutuhkan pengairan saat musim kemarau.
Salah satunya pompanisasi di Desa Tumpukan, Kecamatan Karangdowo yang tinjau secara langsung Presiden Jokowi.
Baca juga: Presiden Jokowi Tinjau Sistem Pemompaan Pertanian di Klaten
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Klaten, Widiyanti mengatakan, satu unit pompa mampu mengairi 10 hektar lahan pertanian.
Adapun untuk program pompanisasi di Desa Tumpukan, Karangdowo diambilkan air dari aliran Sungai Dengkeng yang merupakan anak Sungai Bengawan Solo.
"Kebetulan ini kan dekat dengan Sungai Dengkeng sehingga kita lakukan pemompaan di situ. Sehingga pemanfaatan dilakukan di sini sungainya itu lebih rendah sedang sawah lebih tinggi makanya ditarik dengan pompa," jelas Widiyanti di Klaten, Jawa Tengah, Rabu (19/6/2024).
Selain dari sungai, lanjut Widiyanti, pompanisasi dilakukan dengan mengambil air tanah dalam atau dangkal.
Pihaknya berharap dengan program ini produksi hasil panen di wilayah Klaten mengalami peningkatan.
"Harapan nanti peningkatan produksi pertanian 1,91 persen dengan adanya pompanisasi ini. Kita kemarin sudah menghitung estimasi di tahun 2024 kita surplus 163.000 ton. Tapi mudah-mudahan kondisinya aman," ungkap dia.
Bupati Klaten, Sri Mulyani menambahkan, kunjungan Presiden Jokowi ke Karangdowo untuk mengecek dan melihat secara langsung program pompanisasi.
"Pak Presiden senang tadi melihat apa itu memaksimalkan pompa yang sudah diberikan dan airnya, Alhamdulillah lancar," kata Sri Mulyani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.