Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Walhi Soroti Kurangnya Perhatian untuk Petani dan Nelayan di Lampung

Kompas.com - 14/06/2024, 16:45 WIB
Tri Purna Jaya,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

LAMPUNG, KOMPAS.com - Aktivis Walhi Lampung menilai pemerintah era Arinal Djunaidi yang telah berakhir tidak berpihak kepada petani dan lingkungan.

Walhi menyebut selama lima tahun berkuasa, pemerintahan Arinal tidak ada penyelesaian yang serius atas masalah-masalah tersebut.

Direktur Walhi Lampung Irfan Tri Musri mengatakan, sejumlah masalah itu antara lain petani dan nelayan terabaikan serta konflik agraria berkepanjangan dengan perusahaan.

"Lalu kebijakan dan obral izin yang tidak promasyarakat," kata Irfan dalam keterangan persnya, Jumat (14/6/2024).

Baca juga: Stok Elpiji 3 Kg di Lampung Utara Langka, Warga Harus Keliling Berburu

Dia menambahkan, yang terbaru adalah belum dicabutnya Peraturan Gubernur (pergub) Lampung Nomor 33 Tahun 2020 tentang tata kelola panen tebu yang membolehkan perusahaan membakar lahan.

Khusus kebijakan ini, Irfan mengatakan, hal tersebut menjadi tanda tanya besar kenapa pergub itu bisa dirumuskan dan disahkan. Sementara, Pemprov Lampung hingga kini belum memberikan tanggapan.

"Apa alasannya dibuat (pergub) itu? Terbitnya pergub itu sudah jelas menjadi karpet merah bagi korporasi melakukan pengabaian terhadap hak atas lingkungan hidup dan hak masyarakat," katanya lagi.

Irfan menambahkan, persoalan lain yang hingga kini masih terjadi adalah nasib petani dan nelayan yang terabaikan.

Dia mengatakan, program unggulan "Kartu Petani Berjaya" yang selalu digadang-gadang melindungi dan memberikan kemudahan akses terhadap petani, justru kontradiksi dengan apa yang terjadi di lapangan.

"Eksistensi petani Lampung terancam karena sulitnya mengakses pupuk subsidi, kenaikan harga bibit dan obat-obatan, serta harga jual hasil pertanian yang sangat murah, ketersediaan ruang atau lahan pertanian," katanya.

Baca juga: Tak Lagi Jadi Gubernur Lampung, Arinal Tinggalkan PR Izinkan Bakar Lahan Saat Panen Tebu

Kemudian konflik agraria dengan perusahaan yang terjadi berkepanjangan membuat banyak petani di Lampung kehilangan lahan garapan.

Menurut Irfan, dampak konflik ini meluas ke aspek sosial, karena banyak petani yang kehilangan akses lahan garapan yang sudah berlangsung secara turun temurun, serta terpinggirkan dalam proses pengambilan keputusan terkait proyek pembangunan tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Ralat Identitas Wanita yang Tewas Tak Wajar di Grobogan

Polisi Ralat Identitas Wanita yang Tewas Tak Wajar di Grobogan

Regional
Sempat Cekcok dengan 2 Pria, Perempuan di Grobogan Ditemukan Tewas Mulut Terlakban

Sempat Cekcok dengan 2 Pria, Perempuan di Grobogan Ditemukan Tewas Mulut Terlakban

Regional
Pemotor Korban Tanah Ambles di Jembatan Monano Belum Ditemukan

Pemotor Korban Tanah Ambles di Jembatan Monano Belum Ditemukan

Regional
Bayi yang Baru Lahir Dibuang di Dalam Ember, Pelakunya Remaja 17 Tahun

Bayi yang Baru Lahir Dibuang di Dalam Ember, Pelakunya Remaja 17 Tahun

Regional
Tiba di Tanah Air, Jemaah Haji Kloter Pertama Debarkasi Solo Sujud Syukur

Tiba di Tanah Air, Jemaah Haji Kloter Pertama Debarkasi Solo Sujud Syukur

Regional
Ditemukan Botol Obat, Mahasiswa Asal Papua Meninggal di Kamar Kos Bantul Sempat Depresi

Ditemukan Botol Obat, Mahasiswa Asal Papua Meninggal di Kamar Kos Bantul Sempat Depresi

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 23 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 23 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 23 Juni 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 23 Juni 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 23 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 23 Juni 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Perempuan Tewas di Rumah Kontrakan Grobogan, Mulut Dilakban, Tangan dan Kaki Terikat Tali

Perempuan Tewas di Rumah Kontrakan Grobogan, Mulut Dilakban, Tangan dan Kaki Terikat Tali

Regional
Pemeran Pria Dalam Video Mesum di Ambon yang Viral Ditahan Polisi

Pemeran Pria Dalam Video Mesum di Ambon yang Viral Ditahan Polisi

Regional
Ratusan Warga di Bangka Belitung Terjerat Arisan Bodong, Kerugian Capai Rp 4 Miliar

Ratusan Warga di Bangka Belitung Terjerat Arisan Bodong, Kerugian Capai Rp 4 Miliar

Regional
Tabrakan Beruntun 4 Mobil di Exit Tol Soroja, Polisi: Pengendara Mitsubishi Colt Hilang Kendali

Tabrakan Beruntun 4 Mobil di Exit Tol Soroja, Polisi: Pengendara Mitsubishi Colt Hilang Kendali

Regional
Jembatan Wariori Nyaris Ambruk, Sopir Mobil Trans Papua Barat Mengeluh

Jembatan Wariori Nyaris Ambruk, Sopir Mobil Trans Papua Barat Mengeluh

Regional
3 Wisatawan Terseret Ombak Pantai Payangan Jember, 1 Korban Hilang

3 Wisatawan Terseret Ombak Pantai Payangan Jember, 1 Korban Hilang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com