BANYUMAS, KOMPAS.com - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menetapkan Gunung Slamet masih berada di level II atau waspada sejak 19 Oktober 2023.
Untuk itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas, Jawa Tengah, menyiapkan mitigasi untuk mengantisipasi kejadian terburuk.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Slamet Muhammad Rusdi mengatakan, aktivitas vulkanik Gunung Slamet saat ini cenderung stabil, namun tetap berpotensi meletus.
"Peningkatan aktivitas kegempaan tercatat pada 10 Mei 2024, diikuti oleh peningkatan tremor pada 16 Mei, sehingga radius aman diperluas 3 kilometer," kata Rusdi saat rapat koordinasi bersama di Kantor BPBD Banyumas, Jawa Tengah, Jumat (14/6/2024).
Baca juga: Erupsi Merapi dan Sejarah Letusannya...
Rusdi membeberkan, dalam 15 tahun terakhir, aktivitas Gunung Slamet beberapa kali meningkat sehingga dinaikkan ke level waspada. Namun tidak semuanya diakhiri dengan erupsi.
"Jadi di 2009 letusan, 2014 letusan, 2019 itu kenaikan aktivitas tetapi tidak diakhiri letusan," ungkap dia.
Untuk itu, Rusdi mengimbau, masyarakat di sekitar Gunung Slamet untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari pihak berwenang.
Baca juga: Disiapkan Tempat Pengungsian, Korban Erupsi Gunung Ruang Memilih Tinggal di Rumah Kerabat
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Banyumas Budi Nugroho meminta, pemerintah kecamatan yang rawan terdampak bencana akibat erupsi untuk memetakan sumber daya di wilayahnya masing-masing.
"Kami meminta teman-teman kecamatan untuk memetakan potensi-potensi sumber daya yang bisa digerakkan pada saat ada kejadian yang tidak diharapkan itu. Termasuk (memetakan) jumlah masyarakat terdekat dan bisa terdampak ke peristiwa," kata Budi.
Selain itu, pihaknya juga akan melakukan evaluasi jalur evakuasi dan rambu-rambu petunjuk yang akan dilewati, baik ke tempat evakuasi sementara maupun ke evakuasi akhir.
Baca juga: 9 Tahun Erupsi Merapi, Mengenang Mbah Maridjan Sang Juru Kunci...
Budi mengatakan, ada tujuh kecamatan yang rawan terdampak bencana akibat erupsi Gunung Slamet, yaitu Sumbang, Baturraden, Kedungbanteng, Karanglewas, Cilongok, Ajibarang dan Pekuncen.
Adapun pemukiman warga yang terdekat dari puncak Gunung Slamet berada di Grumbul Watu Jaran, Desa Gandatapa dan Grumbul Blembengan, Desa Sikapat, Kecamatan Sumbang, dengan jarak kurang lebih 9,4 km.
Kemudian Grumbul Kalipagu, Desa Ketenger, Kecamatan Baturraden, dengan jarak dari puncak kurang lebih 8,55 km.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Erupsi Merapi dan Kematian Mbah Maridjan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.