LOMBOK BARAT, KOMPAS.com - Sapi jenis brahman cross yang memiliki bobot 1.057 kilogram di peternakan Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), menjadi sapi kurban bantuan Presiden Joko Widodo pada Idul Adha 2024.
Sapi yang dipelihara peternak di Lingkungan Menang Timur, Kelurahan Dasan Geres, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat, itu diberi nama Si Jonet.
"Namanya Jonet, sapi ini saya pelihara kurang lebih 8 bulan. Sebelumnya sapi ini saya ambil dari wilayah Lombok Utara tepatnya dari Gangga dari peternak di sana saya ambil 8 bulan lalu," kata Atang Setyanoro, peternak sapi bantuan presiden saat ditemui di Lombok Barat, Rabu (12/6/2024).
Baca juga: Caleg PKS Menang Gugatan di MK, Suara 83 TPS di Lombok Barat Harus Dihitung Ulang
Rencananya, sapi kurban Presiden Jokowi ini akan diserahkan ke masjid di Lombok Tengah dan dibagikan kepada masyarakat pada hari raya Idul Adha.
Atang menceritakan, pihaknya mendaftarkan sapi tersebut untuk mengikuti seleksi sebelum terpilih menjadi sapi kurban presiden.
Seleksi diikuti oleh sejumlah peternak di wilayah NTB yang mendaftarkan sapinya. Sapi yang terberat, terbesar dan sehat dipilih untuk menjadi pemenangnya.
"Alhamdulillah sapi peliharaan kami posisi nomor satu," kata Atang.
Baca juga: Mengintip Sapi Kurban Jokowi di Sleman, Jenis Simental, Harga Rp 66 Juta dengan Bobot 828 Kg
Sapi berbobot 1.057 kilogram ini merupakan sapi jenis brahman cross yaitu silangan dari sapi jenis brahman dan simental.
Untuk menjaga sapinya tetap sehat, Atang rutin memberikan vitamin satu bulan sekali dan memberi pakan 3 kali sehari.
Pakan yang digunakan yaitu rumput hijau dan tambahan pangan berupa kut atau dedak yang dicampur dengan kulit ari kedelai.
Untuk satu ekor sapi eksotik, biaya pakan yang dibutuhkan berkisar antara Rp 45.000 hingga Rp 50.000 per hari.
"Kalau untuk sapi Bapak Presiden ini beratnya 1.057 kilogram pada saat penimbangan kurang lebih dua minggu yang lalu. Kalau kita lihat sekarang sih karena enggak pernah saya keluarkan kayaknya lebih berat lagi sekarang, karena makannya sapi ini rakus tiga kali sehari," kata Atang.
Selain Si Jonet, Atang juga mendaftarkan sapi ternak lainnya dengan bobot 964 kilogram untuk menjadi sapi bantuan presiden. Namun sapi ini berada pada posisi kedua.
Saat ini, di kandang milik Atang terdapat 3 ekor sapi jenis eksotik dan 107 kambing etawa berukuran Jumbo.
Sementara itu, Saiful Bahri, dokter hewan dari UPT Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) wilayah Selatan, Kabupaten Lombok Barat, menyebutkan pihaknya rutin melakukan pemeriksaan sapi dan kambing kurban menjelang perayaan Idul Adha.
"Kalau ini umurnya lebih dari 3,5 tahun lebih, sudah layak. Kan minimal kalau sapi itu 2 tahun kalau kambing 1 tahun," Kata Saiful Bahri usai memeriksa sapi kurban Presiden Jokowi di Lombok Barat, Rabu.
Pemeriksaan yang dilakukan bersifat antemortem yaitu pemeriksaan fisik sapi tidak pincang, kesehatan mata dan mulut pada sapi ataupun kambing.
"Setiap hewan sebelum dikurbankan diperiksa Puskeswan masing-masing," kata Saiful.
Sementara untuk pemeriksaan postmortem akan dilakukan setelah hewan kurban disembelih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.