Lecehkan Stafnya, Kepala Sekolah di NTT Dilaporkan ke Polisi

KOMPAS.com - AEM, kepala sekolah salah satu sekolah menengah pertama (SMP) di Kecamatan Rote Barat Daya, Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), dilaporkan ke aparat kepolisian setempat.

Dia dilaporkan karena meremas payudara dan memegang kemaluan MYNA, tenaga honorer administrasi di sekolah tersebut.

"Kasusnya dilaporkan pada tanggal 27 Mei 2024," kata Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Kepolisian Resor Rote Ndao, Ajun Inspektur Polisi Satu (Aiptu) Anam Nurcahyo, kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat (31/5/2024).

Baca juga: Jadi Tersangka Pelecehan Gadis Pemohon KTP, ASN Nunukan Minta Bertemu Orangtua Sebelum Ditahan

Kasus pelecehan seksual itu, lanjut Anam, berlangsung pada Senin 18 Maret 2024 di Jl Sakubatun, RT/RW 001/002, Desa Sakubatun, Kecamatan Rote Barat Daya.

Anam menjelaskan, kejadian itu berawal ketika korban MYNA masuk dan bekerja sebagai tenaga honorer administrasi di SMP itu.

Saat bekerja, MYNA ditugaskan oleh pelaku AEM di bagian administrasi.

"Jadi, setiap kali ada surat masuk, korban selalu mengantar surat di ruangan pelaku yang merupakan kepala sekolah SMP," kata Anam.

Di saat MYNA berada di dalam ruangan, AEM selalu menggodanya. AEM memaksa MYNA untuk berhubungan badan di ruangan maupun di dalam mobil.

Karena MYNA menolak, AEM lalu memaksa dengan meremas payudara dan memegang kemaluan AEM.

Baca juga: ASN Disdukcapil Nunukan Tersangka Pelecehan Seksual Tak Ditahan

Kesal dengan perilaku atasannya itu, MYNA bersama keluarganya mendatangi Markas Polres Rote untuk melaporkan kejadian itu, agar diproses sesuai hukum yang berlaku.

"Laporan polisi nomor: LP/B/53/V/2024/SPKT/Polres Rote Ndao/Polda NTT, tanggal 27 Mei 2024," ujar Anam.

Hingga saat ini, lanjut dia, polisi telah memeriksa lima orang sebagai saksi. Rencananya terlapor AEM juga akan diperiksa.

"Kasusnya saat ini ditangani oleh unit PPA (Perlindungan Perempuan dan Anak) Satuan Reskrim Polres Rote Ndao," kata dia.