Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menilik "Temporary Tattoo", Tren Anak Muda Semarang Populerkan Seni Tato

Kompas.com - 28/05/2024, 15:50 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Seni di Kota Semarang kini semakin berkembang.

Tidak hanya seni lukis, film, ataupun grafis, seni tato kini juga digemari anak-anak muda di Kota Semarang.

Selain tato permanen, temporary tattoo atau tato temporer juga kian berkembang.

Tak heran, jika peluang bisnis tato temporer tersebut dimanfaatkan oleh dua anak muda asal Semarang, Tjiky dan Endes.

Baca juga: Pelarian DPO 8 Tahun di Makassar Terhenti, Ditangkap Berkat Tato di Leher

Pada 2023 lalu, Tjiky melihat adanya tren tato temporer di negara-negara dan kota besar, seperti Jakarta, Malaysia, dan Singapura.

Melihat peluang tersebut, Tjiki lantas mengadaptasi tren tersebut untuk disebarkan di Kota Semarang.

"Kami baru memulai itu Februari 2023. Karena konsep awalnya memang kolaborasi, jadi kami muter ke tempat-tempat tongkrongan anak muda," ucap Tjiky saat ditemui Kompas.com, Senin (27/5/2024).

Baca juga: Sejarah Tato di Dunia: Bentuk Sanksi, Pengobatan, dan Seni


Baca juga: Mengenal Tato Maori yang Dimiliki Menlu Selandia Baru

Proses tato dilakukan secara manual

Ilustrasi tato hennaFreepik Ilustrasi tato henna

Adanya konsep kolaborasi tersebut, imbuh Tjiky, membuat anak-anak muda di Semarang semakin tahu dan tertarik dengan tato temporer.

Tjiky menyebutkan, sejauh ini, bisnis tatonya yang dinamai Bhubo Temporary Tattoo itu telah mengelilingi berbagai event anak muda di kafe-kafe, ataupun pop up market di Kota Semarang.

"Jadi temen-temen bisa reservasi, atau on the spot (OTS). Kalau sekarang peminatnya dari anak muda, anak SMA, kuliah, bahkan sekarang ada emak-emak gaul yang usia 50-60 tahun juga ada. Yang awalnya pengen nyoba dan ketagihan," ucap dia.

Baca juga: Soal Program Hapus Tato di Polres Talaud, Polri: Terbuka untuk Siapapun

Lebih jelas Tjiky mengatakan, pembuatan tato temporer membutuhkan proses yang cukup singkat.

Mulai dari lima menit hingga 30 menit, tergantung kesulitan bentuk, dan besar kecil ukuran tato.

Sebelum proses penatoan, dirinya harus mempersiapkan sejumlah hal. Di antaranya, membuat sketsa, menimpali dengan tinta, dan dilanjut dengan proses pengeringan.

"Kita free hand, dari sketch sampai ke proses tinta itu manual semua. Bukan cetak tempel, jadi memerlukan proses," ujar Tjiky.

Baca juga: Di Balik Program Hapus Tato Gratis Polres Tanah Laut

Halaman:


Terkini Lainnya

Terungkap, Temuan 9,5 Kg Sabu dan 9.000 Butir Pil Ekstasi di Bengkalis

Terungkap, Temuan 9,5 Kg Sabu dan 9.000 Butir Pil Ekstasi di Bengkalis

Regional
Tokoh Pendiri Provinsi Belitung Meninggal di Mekkah

Tokoh Pendiri Provinsi Belitung Meninggal di Mekkah

Regional
Pemprov Kepri: Calon Kepala Daerah Petahana Wajib Cuti 60 Hari

Pemprov Kepri: Calon Kepala Daerah Petahana Wajib Cuti 60 Hari

Regional
Polisi Bangka Barat Gagalkan Penyelundupan 4 Ton Timah Ilegal

Polisi Bangka Barat Gagalkan Penyelundupan 4 Ton Timah Ilegal

Regional
Sampah Menumpuk di Jalan, Bupati Pemalang Sebut Ada Pegawai DLH yang Lakukan Sabotase

Sampah Menumpuk di Jalan, Bupati Pemalang Sebut Ada Pegawai DLH yang Lakukan Sabotase

Regional
Terdesak Biaya Sekolah Anak, Pria 34 Tahun Maling di Rumah Tetangga

Terdesak Biaya Sekolah Anak, Pria 34 Tahun Maling di Rumah Tetangga

Regional
Melihat Pernikahan Adat Jawa di Candi Borobudur, Pengantin Dikirab Bregada Sebelum Ijab Kabul

Melihat Pernikahan Adat Jawa di Candi Borobudur, Pengantin Dikirab Bregada Sebelum Ijab Kabul

Regional
Gulo Puan, Kuliner Langka Kegemaran Bangsawan Palembang

Gulo Puan, Kuliner Langka Kegemaran Bangsawan Palembang

Regional
Pj Gubernur Banten Al Muktabar: Basis Satu Data Penting untuk Sukseskan Program Pemerintah

Pj Gubernur Banten Al Muktabar: Basis Satu Data Penting untuk Sukseskan Program Pemerintah

Regional
Kuras Sumur, Pria di Cilacap Tewas

Kuras Sumur, Pria di Cilacap Tewas

Regional
International Tour de Banyuwangi Kembali Digelar, Diikuti 20 Tim dari 9 Negara

International Tour de Banyuwangi Kembali Digelar, Diikuti 20 Tim dari 9 Negara

Regional
Tunggu Putusan Pengadilan, Pemkot Jambi Siapkan Anggaran untuk SDN 212

Tunggu Putusan Pengadilan, Pemkot Jambi Siapkan Anggaran untuk SDN 212

Regional
Putrinya Jatuh dari Lantai 3 Tempat Gim di Pontianak, Selamet: Saya Sudah Kayak Orang Gila...

Putrinya Jatuh dari Lantai 3 Tempat Gim di Pontianak, Selamet: Saya Sudah Kayak Orang Gila...

Regional
Cegah Jebol Berulang, Proyek Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Gunakan Struktur 'Retaining Wall'

Cegah Jebol Berulang, Proyek Pembangunan Tanggul Sungai Wulan Demak Gunakan Struktur "Retaining Wall"

Regional
Kronologi Anak Bunuh Ayah Kandung di Kebumen, Motifnya Sakit Hati

Kronologi Anak Bunuh Ayah Kandung di Kebumen, Motifnya Sakit Hati

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com