AMBON, KOMPAS.com - Jembatan Kawanua yang berada di Jalan Lintas Seram, tepatnya di antara Desa Saunolu dan Tehuoru, di Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, terancam ambruk.
Jembatan sepanjang 700 meter yang menghubungkan tiga kabupaten di Pulau Seram itu terancam putus setelah air Sungai Way Kawanua meluap hingga merusak bagian oprit di bagian barat sisi kanan jembatan tersebut.
Sungai tersebut meluap hingga merusak oprit jembatan setelah hujan lebat tanpa henti mengguyur wilayah tersebut sejak Senin (20/5/2024) hingga Selasa (21/5/2024).
"Oprit jembatan di bagian kanan saat ini jebol. Kalau hari ini sampai besok hujan deras terus turun ada kemungkinan jembatan bisa jebol karena oprit bisa putus dan jembatan tak bisa dilewati kendaraan," kata Camat Tehoru Hanafi Syarif kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Rabu (22/5/2024).
Baca juga: Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk
Selain merusak oprit jembatan, air sungai yang meluap juga ikut menutup badan jalan dan merusak gorong-gorong di sisi barat jembatan.
Kondisi itu membuat pengendara motor tak bisa lewat, sebab kondisi jalan seketika berubah seperti sungai besar.
Menurut Hanafi, hingga kini hujan dengan intensitas sedang masih terus mengguyur wilayah tersebut. Air sungai juga masih terus meluap dan masih menutup badan jalan di sekitar jembatan.
"Iya, sampai saat ini masih hujan," katanya.
Baca juga: Banjir Bandang Terjang Maluku Tengah, Tanggul Sungai Jebol dan Rumah Warga Terendam
Hanafi mengungkapkan, meski kondisi jembatan tersebut terancam putus, namun hingga kini pihak berwenang dari Balai Jalan dan Jembatan Nasional wilayah Maluku dan Dinas Pekerjaan Umum belum juga tiba di lokasi tersebut.
"Sampai dengan detik ini dari Balai Jalan maupun Dinas PU belum sampai ke lokasi. Saya terus meminta pemerintah Desa Sounolu terus pantau di lapangan," katanya.
Terkait kondisi jembatan yang terancam ambruk itu, tokoh masyarakat Tehoru Umar Ismail Kinlihu berharap agar pihak balai jalan dan jembatan dan dinas terkait segera mengambil langkah untuk mengatasi masalah tersebut.
"Ini masalah hajat hidup orang banyak jadi kami mohon agar segera ada perhatian dari pihak berwenang sehingga masalah ini bisa cepat diantisipasi," harapnya.
Ia mengatakan, jembatan tersebut merupakan penggerak nadi perekonomian di Pulau Seram, sehingga keberadaannya sangat penting bagi masyarakat di wilayah tersebut.
"Kalau terjadi apa-apa dengan jembatan ini maka perekonomian masyarakat akan terganggu, jadi kami minta segera diperhatikan," katanya.
Jembatan yang menghubungkan Kabupaten Maluku Tengah, Seram Bagian Timur dan Seram Bagian Barat ini sebelumnya juga pernah terputus dua kali, terakhir pada Juni 2023.
"Ini jembatan baru saja diperbaiki dan kenapa bisa begini, harusnya dikerjakan dengan baik tidak asal-asalan," katanya.
PPID Balai Jalan dan Jembatan Wilayah Maluku Astri yang dihubungi Kompas.com berulang kali tidak merespons.
Sementara Kepala Operasional dan Pemeliharaan Balai Sungai Maluku Mukhlis mengaku bahwa masalah tersebut bukan menjadi kewenangan mereka.
"Soal jembatan bukan menjadi tanggung jawab Balai Wilayah Sungai," katanya kepada Kompas.com.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.