Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sungai Meluap, Jembatan Penghubung 3 Kabupaten di Pulau Seram Maluku Terancam Ambruk

Kompas.com - 22/05/2024, 14:50 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Andi Hartik

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Jembatan Kawanua yang berada di Jalan Lintas Seram, tepatnya di antara Desa Saunolu dan Tehuoru, di Kabupaten Maluku Tengah, Maluku, terancam ambruk.

Jembatan sepanjang 700 meter yang menghubungkan tiga kabupaten di Pulau Seram itu terancam putus setelah air Sungai Way Kawanua meluap hingga merusak bagian oprit di bagian barat sisi kanan jembatan tersebut.

Sungai tersebut meluap hingga merusak oprit jembatan setelah hujan lebat tanpa henti mengguyur wilayah tersebut sejak Senin (20/5/2024) hingga Selasa (21/5/2024).

"Oprit jembatan di bagian kanan saat ini jebol. Kalau hari ini sampai besok hujan deras terus turun ada kemungkinan jembatan bisa jebol karena oprit bisa putus dan jembatan tak bisa dilewati kendaraan," kata Camat Tehoru Hanafi Syarif kepada Kompas.com saat dihubungi dari Ambon, Rabu (22/5/2024).

Baca juga: Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Selain merusak oprit jembatan, air sungai yang meluap juga ikut menutup badan jalan dan merusak gorong-gorong di sisi barat jembatan.

Kondisi itu membuat pengendara motor tak bisa lewat, sebab kondisi jalan seketika berubah seperti sungai besar.

Menurut Hanafi, hingga kini hujan dengan intensitas sedang masih terus mengguyur wilayah tersebut. Air sungai juga masih terus meluap dan masih menutup badan jalan di sekitar jembatan.

"Iya, sampai saat ini masih hujan," katanya.

Baca juga: Banjir Bandang Terjang Maluku Tengah, Tanggul Sungai Jebol dan Rumah Warga Terendam

Hanafi mengungkapkan, meski kondisi jembatan tersebut terancam putus, namun hingga kini pihak berwenang dari Balai Jalan dan Jembatan Nasional wilayah Maluku dan Dinas Pekerjaan Umum belum juga tiba di lokasi tersebut.

"Sampai dengan detik ini dari Balai Jalan maupun Dinas PU belum sampai ke lokasi. Saya terus meminta pemerintah Desa Sounolu terus pantau di lapangan," katanya.

Terkait kondisi jembatan yang terancam ambruk itu, tokoh masyarakat Tehoru Umar Ismail Kinlihu berharap agar pihak balai jalan dan jembatan dan dinas terkait segera mengambil langkah untuk mengatasi masalah tersebut.

"Ini masalah hajat hidup orang banyak jadi kami mohon agar segera ada perhatian dari pihak berwenang sehingga masalah ini bisa cepat diantisipasi," harapnya.

Ia mengatakan, jembatan tersebut merupakan penggerak nadi perekonomian di Pulau Seram, sehingga keberadaannya sangat penting bagi masyarakat di wilayah tersebut.

"Kalau terjadi apa-apa dengan jembatan ini maka perekonomian masyarakat akan terganggu, jadi kami minta segera diperhatikan," katanya.

Jembatan yang menghubungkan Kabupaten Maluku Tengah, Seram Bagian Timur dan Seram Bagian Barat ini sebelumnya juga pernah terputus dua kali, terakhir pada Juni 2023.

"Ini jembatan baru saja diperbaiki dan kenapa bisa begini, harusnya dikerjakan dengan baik tidak asal-asalan," katanya.

PPID Balai Jalan dan Jembatan Wilayah Maluku Astri yang dihubungi Kompas.com berulang kali tidak merespons.

Sementara Kepala Operasional dan Pemeliharaan Balai Sungai Maluku Mukhlis mengaku bahwa masalah tersebut bukan menjadi kewenangan mereka.

"Soal jembatan bukan menjadi tanggung jawab Balai Wilayah Sungai," katanya kepada Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mahasiswa Kedokteran 'Nge-prank' Curi Mobil Teman Koas di Rumah Sakit, Kini Terancam Penjara

Mahasiswa Kedokteran "Nge-prank" Curi Mobil Teman Koas di Rumah Sakit, Kini Terancam Penjara

Regional
Warga Resah Aktivitas Tempat Hiburan Malam di Banyumas, Ada Promo Khusus Pakai Istilah Pendidikan

Warga Resah Aktivitas Tempat Hiburan Malam di Banyumas, Ada Promo Khusus Pakai Istilah Pendidikan

Regional
Banjir Ngarai Sianok Bukittinggi, Air Sampai Atap Rumah

Banjir Ngarai Sianok Bukittinggi, Air Sampai Atap Rumah

Regional
Optimalkan Pengelolaan Sampah di TPA Lelang, Bupati Aulia Serahkan Bulldozer D3 kepada DLHP HST

Optimalkan Pengelolaan Sampah di TPA Lelang, Bupati Aulia Serahkan Bulldozer D3 kepada DLHP HST

Regional
Mayat Misterius yang Tertimpa Potongan Beton di Banjar Kalsel Diduga Pemulung Besi Bekas

Mayat Misterius yang Tertimpa Potongan Beton di Banjar Kalsel Diduga Pemulung Besi Bekas

Regional
Caleg PDI-P di Banyumas Mundur akibat Sistem Komandate, KPU Klarifikasi

Caleg PDI-P di Banyumas Mundur akibat Sistem Komandate, KPU Klarifikasi

Regional
Korupsi Dana Hibah Pilkada, 5 Eks Anggota KPU Aru Maluku Divonis 1,5 Tahun Penjara

Korupsi Dana Hibah Pilkada, 5 Eks Anggota KPU Aru Maluku Divonis 1,5 Tahun Penjara

Regional
Partai Demokrat Resmi Dukung Andika Hazrumy di Pilkada Serang 2024

Partai Demokrat Resmi Dukung Andika Hazrumy di Pilkada Serang 2024

Regional
Pengungsi Rohingya Kabur di Aceh Barat, Aktivis Sebut Ada Pembiaran

Pengungsi Rohingya Kabur di Aceh Barat, Aktivis Sebut Ada Pembiaran

Regional
3 Bulan Upah Belum Dibayar, Puluhan 'Cleaning Service' RSUD Nunukan Mogok Masal

3 Bulan Upah Belum Dibayar, Puluhan "Cleaning Service" RSUD Nunukan Mogok Masal

Regional
Kecelakaan Truk di Tol Semarang, Sopir Asal Malang Tewas

Kecelakaan Truk di Tol Semarang, Sopir Asal Malang Tewas

Regional
Masih Ada 6 Nelayan Aceh Ditahan di Thailand

Masih Ada 6 Nelayan Aceh Ditahan di Thailand

Regional
PDIP Usung 5 'Incumbent' Kepala Daerah di Pilkada Bangka Belitung

PDIP Usung 5 "Incumbent" Kepala Daerah di Pilkada Bangka Belitung

Regional
Polda Maluku Tangkap 2 Terduga Mafia Tanah di Pulau Buru, 1 Masih Buron

Polda Maluku Tangkap 2 Terduga Mafia Tanah di Pulau Buru, 1 Masih Buron

Regional
Modus Latihan Silat, Remaja di Lampung Tengah Perkosa Siswi SD

Modus Latihan Silat, Remaja di Lampung Tengah Perkosa Siswi SD

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com