Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Malpraktik hingga Pasien Tewas, Lurah di Prabumulih Dinonaktifkan

Kompas.com - 08/05/2024, 18:45 WIB
Aji YK Putra,
Reni Susanti

Tim Redaksi


PRABUMULIH KOMPAS.com - Bidan berinisial ZN yang merangkap sebagai Lurah Sindur, Kecamatan Cambai, Kota Prabumulih, Sumatera Selatan, dinonaktifkan dari jabatannya.

Ia diduga melanggar administrasi dalam kasus dugaan malpraktik yang menewaskan seorang pasien bernama Rusdalia (59).

Penjabat (Pj) Wali Kota Prabumulih, Elman mengatakan, pihak inspektorat sebelumnya melakukan pemeriksaan terhadap ZN setelah kasus tersebut viral di media sosial.

Baca juga: Soal Dugaan Malpraktik Bayi Lahir Cacat di RSUD RAT Tanjungpinang, Dirut: Itu Tidak Benar

Dari hasil pemeriksaan, ZN terbukti melanggar administrasi sehingga direkomendasikan untuk dinonaktifkan.

"Sekretaris Sindur akan mengisi jabatan sebagai pelaksana tugas Lurah untuk beberapa waktu ke depan, untuk bidan ZN dinonaktifkan sebagai lurah," ungkap Elman, Rabu (8/5/2024).

Elman menjelaskan, ZN melanggar administratif Undang Undang ASN. Bahkan, izin praktik bidan ZN  telah habis namun tetap melayani pasien.

Baca juga: Kronologi Dugaan Malpraktik Bayi Lahir Cacat di RSUD RAT Tanjungpinang, Dokter dan Bidan Dipanggil

Ia pun menyayangkan ZN merangkap dua profesi sekaligus meski berstatus ASN. Padahal, kegiatan itu dapat mengganggu kinerjanya sebagai lurah.

"Harusnya fokus sebagai lurah sesuai tugasnya, sanksi ini dijatuhkan sesuai aturan. Sanksi sosial juga sudah dirasakan ZN setelah kasus ini viral," ujarnya.

Pihak Polres Prabumulih saat ini sedang menyelidiki kasus dugaan mal praktik tersebut. Bahkan, rumah ZN yang dijadikan tempat praktik sudah dipasang garis polisi untuk dilakukan pemeriksaan.

Kasat Reskrim Polres Prabumulih, AKP Herli Setiawan, saat dikonfirmasi belum bisa memberikan keterangan detil terkait hasil pemeriksaan.

"Masih kerja kita bos," tulis Herli lewat pesan singkat.

Untuk diketahui, akun Instagram @voltcyber_v2 sebelumnya mengunggah video bidan Z sedang melayani Rusdalia yang sedang mengeluhkan sakit perut pada Minggu (5/5/2024). Dalam rekaman tersebut, bidan Z memberikan obat dengan suntikan yang cukup besar.

Suntikan itu pun lalu diberikan kepada Rusdalia. Bukannya membaik, kondisi Rusdalia semakin buruk hingga dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan.

Hasil dari pemeriksaan, Rusdalia mengalami gagal ginjal dan harus mengalami cuci darah. Setelah enam kali cuci darah, ia meninggal pada Januari 2024.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menko Polhukam Pastikan Upaya Pembebasan Pilot Susi Air Terus Berlanjut

Menko Polhukam Pastikan Upaya Pembebasan Pilot Susi Air Terus Berlanjut

Regional
Yance Rumbino, Pencipta Lagu “Tanah Papua” Tutup Usia

Yance Rumbino, Pencipta Lagu “Tanah Papua” Tutup Usia

Regional
Kisah Pilu Santriwati di Inhil Dianiaya Pengemudi Kapal karena Tolak Diajak Berhubungan Badan

Kisah Pilu Santriwati di Inhil Dianiaya Pengemudi Kapal karena Tolak Diajak Berhubungan Badan

Regional
Iriana Beli Anting dan Bros Usai Panen Mutiara di Lombok

Iriana Beli Anting dan Bros Usai Panen Mutiara di Lombok

Regional
Mahasiswanya Diduga Plagiat Skripsi, UM Palembang Bentuk Tim Investigasi

Mahasiswanya Diduga Plagiat Skripsi, UM Palembang Bentuk Tim Investigasi

Regional
Sisa Anggaran Pilkada Bangka Belitung Bakal Dibangun Rumah Warga Miskin

Sisa Anggaran Pilkada Bangka Belitung Bakal Dibangun Rumah Warga Miskin

Regional
Iriana Jokowi Lepas 300 Ekor Tukik di Pantai Elak-elak Lombok

Iriana Jokowi Lepas 300 Ekor Tukik di Pantai Elak-elak Lombok

Regional
Tolak RUU Penyiaran, Jurnalis di Semarang Ramai-ramai 'Gembok' Kantor DPRD Jawa Tengah dan Taburkan Mawar

Tolak RUU Penyiaran, Jurnalis di Semarang Ramai-ramai 'Gembok' Kantor DPRD Jawa Tengah dan Taburkan Mawar

Regional
Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus Lagi Malam Ini, Status Waspada

Gunung Lewotobi Laki-laki Meletus Lagi Malam Ini, Status Waspada

Regional
Semua Rencana Telah Dijalankan, Pemkab Blora Optimistis Prevalensi Stunting Jadi 14 Persen pada 2024

Semua Rencana Telah Dijalankan, Pemkab Blora Optimistis Prevalensi Stunting Jadi 14 Persen pada 2024

Regional
Dalam 19 Hari, 199 Tersangka Narkoba di Jambi Ditangkap, 3 Masih Remaja

Dalam 19 Hari, 199 Tersangka Narkoba di Jambi Ditangkap, 3 Masih Remaja

Regional
Tunggakan Pajak Centre Point Rp 107 Miliar Ternyata Dibayar PT KAI

Tunggakan Pajak Centre Point Rp 107 Miliar Ternyata Dibayar PT KAI

Regional
Penyebab Ketua Bawaslu Banyumas Mundur dari Proses Pencalonan di Pilkada 2024

Penyebab Ketua Bawaslu Banyumas Mundur dari Proses Pencalonan di Pilkada 2024

Regional
Oknum Perwira dan Bintara Polisi Didakwa Pakai Sabu di Rumah Dinas

Oknum Perwira dan Bintara Polisi Didakwa Pakai Sabu di Rumah Dinas

Regional
Pantai Pasir Panjang di Singkawang: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Pantai Pasir Panjang di Singkawang: Daya Tarik, Aktivitas, dan Rute

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com