Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Menghilang, Pedagang Durian "Sambo" Muncul Lagi di Demak

Kompas.com - 26/04/2024, 18:44 WIB
Nur Zaidi,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

DEMAK, KOMPAS.com - Pedagang durian "Sambo" muncul lagi di depan Pasar Bintoro, Kabupaten Demak, Jawa Tengah.

Pedagang asal Kabupaten Jepara yang memiliki nama asli Ahmad Rozikin atau disapa Tompel, memiliki wajah dan perawakannya mirip mantan Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo, lantas sering disebut pedagang durian Sambo.

Pada September 2022 lalu, pedagang durian mirip Sambo ini viral di media sosial seiring bergulirnya kasus pembunuhan Brigadir J atau Nofriansyah Yousa Hutabarat.

Baca juga: Mahfud MD Sebut Ferdy Sambo Tak Akan Dapat Remisi, Bisa Mengajukan Grasi asalkan Mengakui Kejahatannya

Dagangan Rozikin pun banyak didatangi para pembeli. Entah itu memang penikmat durian atau sekadar penasaran dan ingin berfoto dengan Rozikin.

Kata Rozikin, pada saat itu ia mampu menjual ratusan durian setiap harinya saat mangkal di depan Pasar Bintoro, Kecamatan Demak, Kabupaten Demak.

Namun setahun terakhir ini omsetnya menurun drastis. Hal ini seiring selesainya kasus pembunuhan Brigadir J.

"Kadang tiga hari, empat hari. Dulu dua hari sekali 300-500 (habis), sekarang tidak," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (26/4/2024).

Rozikin menyebutkan, saat ini memang dirinya jarang berjualan durian di depan pasar Demak.

Ia mengaku berjualan buah sebagai pekerja sampingan. Hal ini lantaran berdagang durian tidak lagi menguntungkan.

"Tetap berdagang durian, tapi kalau omset tidak masuk kan ada sampingan yang lebih masuk," terangnya.

Sisi lain, kualitas durian saat ini sudah banyak yang menurun setelah panen raya. Bahkan untuk berjualan durian ia harus mengambil dari pengepul luar Jawa.

"Jawa habis, ada tapi setengah-setengah matangnya. Saya tetap mengutamakan kualitas, ini (daging) tebal-tebal. Kadang ada pahitnya," ungkapnya.

Sementara bulan-bulan ini juga sering sakit, hingga memaksanya banyak istirahat di rumahnya daerah Kabupaten Jepara.

"Kemarin terakhir tipes tiga hari, ini tadi berangkat siang jam sepuluh," katanya.

Saat banyak didatangi pembeli, dia mengaku sempat diundang ke salah satu stasiun televisi nasional. Namun undangan tersebut, ia tolak.

"Ibu tidak mengizinkan, takut katanya. Tidak merestui ya sudah tidak berangkat," katanya lagi.

Meski saat ini dagangan sepi, ia masih memiliki semangat yang tinggi berjualan.

"Kerjaannya ini, tidak apa-apa. Naik turun orang jualan. Sekarang jauh, omset turun 50 persen," tukasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

301 KK Warga Desa Laingpatehi dan Pumpente di Pulau Ruang Akan Direlokasi, Pemprov Sulut: Mereka Siap

Regional
Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Jumlah Siswa Tak Sebanding dengan Sekolah, Mbak Ita Akan Tambah 3 SMP pada 2025

Regional
Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Guru PPPK di Semarang Mengeluh Gaji Belum Cair, Wali Kota: Laporan Belum Masuk

Regional
3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

3 Eks Pegawai BP2MI Bandara Soekarno-Hatta Dituntut 1,5 Tahun Penjara

Regional
Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Saat Keluarga Dokter Wisnu Titip Surat untuk Presiden Jokowi, Minta Bantuan Pencarian

Regional
Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Dugaan Korupsi Lahan Hutan Negara, Kejati Sumbar Panggil Bupati Solok Selatan

Regional
Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Mantan Walkot Tangerang Maju sebagai Calon Gubernur Banten

Regional
Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Jumlah Pengangguran di Banten Tertinggi se-Indonesia

Regional
Konten Judi 'Online' dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Konten Judi "Online" dan Hoaks Pemilu Terdeteksi, Kapolda Lampung: Akun Palsu Cari Keuntungan Trafik

Regional
Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Ditinggal Berkebun, Rumah Warga Kabupaten Semarang Ludes Terbakar

Regional
Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Jateng Mulai Kemarau Bulan Mei, Pemprov Antisipasi Risiko Kekeringan

Regional
Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Tingkatkan Kesejahteraan ASN-Pensiunan, Pemprov Sumut dan Taspen Sosialisasikan Program JKK hingga JKM

Regional
Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Guru di Pontianak yang Cabuli Siswinya hingga Hamil Divonis 12 Tahun Penjara

Regional
Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program 'Sekolah Sisan Ngaji'

Dukung Bupati Blora, FKDT Siap Laksanakan Program "Sekolah Sisan Ngaji"

Regional
Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Misteri Kematian Dimas di Kayong Utara, Polisi Pastikan Kecelakaan Tunggal

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com