Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Brio Merah Halangi Laju Ambulans, Pengemudi Berikan Penjelasan

Kompas.com - 24/04/2024, 22:28 WIB
Dian Ade Permana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Viral di media sosial, mobil Honda Brio H 1247 FV warna merah menghalangi laju ambulans yang melintas di Jalan Lingkar Salatiga (JLS) pada Senin (22/4/2024).

Pengemudi Honda Brio, Novian Bayu Dwi Hantoro mengatakan dirinya tidak ada maksud untuk menghalangi laju ambulans dari PMI Kabupaten Semarang tersebut.

"Saya minta maaf. Terus terang tidak ada maksud atau niat untuk menghalangi ambulans tersebut," ujarnya, Rabu (24/4/2024) di Kantor Satlantas Polres Salatiga.

Baca juga: Viral, Video Warga Lempar Sampah ke Truk, DLHK Kota Yogyakarta: Masyarakat Enggak Sabar

Dia mengaku keluar dari rumah di Bawen Kabupaten Semarang sekira pukul 08.30 WIB. Saat melintas di JLS, dia mengetahui ada ambulans di belakang mobil yang dikendarainya.

"Saya melaju dengan kecepatan 60 kilometer per jam, saat ada ambulans di belakang itu, saya kira akan disalip dari kiri, sehingga tetap melaju di jalur," ujarnya.

"Ternyata ambulans tetap mengikuti di belakang, kemudian selepas di depan UIN baru menyalip. Apa pun itu, saya minta maaf karena kejadian tersebut, sekali lagi tidak ada maksud menghalangi laju ambulans. Apalagi kejadian ini menjadi ramai di sosial media," kata Bayu.

Rekan Bayu, Saam Fredy Marpaung mengatakan rekannya dalam kondisi sadar saat mengemudi mobil tersebut.

"Jadi tidak ada mabuk, minum alkohol atau apapun. Dia sudah punya SIM sejak tahun lalu, tapi baru tahun ini punya mobil tersebut," ungkapnya.

Menurut Saam, saat kejadian tersebut, Bayu mengendarai mobil untuk meningkatkan kemampuan mengemudinya.

"Memang tidak ada tujuan mau kemana, keliling untuk memperlancar kemampuan mengemudi, sehingga mungkin ada gugup saat ada ambulans di belakang mobilnya di JLS tersebut," ujarnya.

Sementara sopir mobil ambulans PMI Kabupaten Semarang Fathurachman mengungkapkan, saat kejadian tersebut dirinya membawa pasien dari Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupatem Semarang.

"Tujuannya ke RSPAW Salatiga, pasien kondisi sakit kanker dan ada patah tulang. Kecepatan standar 70-80 kilometer per jam dengan sirine menyala," paparnya.

"Saya stabil di jalur itu untuk mengurangi guncangan, karena pasien patah tulang. Dikhawatirkan jika ada manuver di mobil, pasien bisa mengalami kesakitan," ujar Fathur.

Dia mengaku tidak ada masalah dengan kejadian tersebut, meski video yang direkam rekannya tersebut menjadi viral.

"Seharusnya video itu untuk internal. Namun saya juga meminta agar pengendara di jalan raya bisa mengutamakan kendaraan prioritas seperti ambulans dan damkar," jelasnya.

Baca juga: Viral, Video Seorang Perempuan di Makassar Pegang Parang Saat Hendak Ditagih Utang

Sementara KBO Satlantas Polres Salatiga Iptu Yoseph Heru Utomo menjelaskan, sengaja mempertemukan kedua belah pihak untuk saling memberikan pengertian.

"Kita berikan pemahaman kepada mereka, khususnya pengemudi mobil Brio merah untuk tertib berlalulintas. Memprioritaskan kendaraan termasuk ambulans dan pemadam kebakaran, demi keselamatan di wilayah Kota Salatiga," kata dia.

Dia berharap semua pengendara di jalan raya bisa mengambil pelajaran dari kejadian yang viral ini.

"Di jalan raya ada aturan, antara lain mengutamakan kendaraan prioritas dan saling menghormati agar semua selamat sampai tujuan," kata Yoseph.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pelantikan Pengurus Pusat, GP Ansor Usung Transisi Energi dan Ekonomi Digital

Pelantikan Pengurus Pusat, GP Ansor Usung Transisi Energi dan Ekonomi Digital

Regional
Longsor Saat Ibadah Minggu di Distrik Minyambouw, 4 Warga Tertimbun

Longsor Saat Ibadah Minggu di Distrik Minyambouw, 4 Warga Tertimbun

Regional
Kakak Vina Bingung dengan Pernyataan Polisi yang Hapus 2 Nama Pelaku dalam DPO

Kakak Vina Bingung dengan Pernyataan Polisi yang Hapus 2 Nama Pelaku dalam DPO

Regional
Optimalisasi Lahan Rawa Seluas 98.400 Hektare, Pemprov Sumsel Optimistis Target Produksi 3,1 Ton GKG Tercapai

Optimalisasi Lahan Rawa Seluas 98.400 Hektare, Pemprov Sumsel Optimistis Target Produksi 3,1 Ton GKG Tercapai

Regional
Sapi Terperosok ke dalam 'Septic Tank', Damkar di Ngawi Turun Tangan

Sapi Terperosok ke dalam "Septic Tank", Damkar di Ngawi Turun Tangan

Regional
Jelang Idul Adha 2024, Sapi di Kota Malang Diberi Jamu

Jelang Idul Adha 2024, Sapi di Kota Malang Diberi Jamu

Regional
Pembunuh Gajah Ditangkap di Aceh Utara, Gading Disita di Aceh Barat

Pembunuh Gajah Ditangkap di Aceh Utara, Gading Disita di Aceh Barat

Regional
Disebut Tewas Kecelakaan, Hansip di Kuningan Ternyata Jadi Korban Pembunuhan, Sang Istri Terlibat

Disebut Tewas Kecelakaan, Hansip di Kuningan Ternyata Jadi Korban Pembunuhan, Sang Istri Terlibat

Regional
Budayakan Hidup Sehat, Pj Gubernur Sulsel Ajak OPD dan Masyarakat Rutin Olahraga

Budayakan Hidup Sehat, Pj Gubernur Sulsel Ajak OPD dan Masyarakat Rutin Olahraga

Regional
Sopir Mengantuk, Calya Tabrak Pasutri di Banyumas dan Dua Orang Tewas

Sopir Mengantuk, Calya Tabrak Pasutri di Banyumas dan Dua Orang Tewas

Regional
2 Warga Tertimbun Longsor di Lampung

2 Warga Tertimbun Longsor di Lampung

Regional
Mengundurkan Diri karena UKT Mahal, Naffa: Cita-cita Saya Kuliah, tapi Tidak Terkabul

Mengundurkan Diri karena UKT Mahal, Naffa: Cita-cita Saya Kuliah, tapi Tidak Terkabul

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 26 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 26 Mei 2024, dan Besok : Siang Ini Berawan

Regional
Mandi di Sungai Sedalir, Bocah 8 Tahun Hanyut dan Ditemukan Tewas

Mandi di Sungai Sedalir, Bocah 8 Tahun Hanyut dan Ditemukan Tewas

Regional
Kronologi Polisi Tembak Mati DPO di Pekanbaru yang Nekat Tabrak Anggota saat Ditangkap

Kronologi Polisi Tembak Mati DPO di Pekanbaru yang Nekat Tabrak Anggota saat Ditangkap

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com