Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Klarifikasi Wakil Dekan FKIP Unpatti Ambon soal Aksi Banting Pelantang Suara Pedemo: Itu Respons Alamiah

Kompas.com - 22/04/2024, 16:19 WIB
Priska Birahy,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Pattimura Ambon. Prof Dr Albertus Fenanlampir, memberikan klarifikasi soal dirinya mengamuk.

Diakuinya, amukan terhadap para pengunjuk rasa merupakan reaksi alamiah dan spontan. 

Aksi sang wakil dekan ini sempat viral. Dalam video sepakan lalu berdurasi 29 detik memperlihatkan sejumlah pengunjuk rasa di halaman depan fakultas pada Selasa (16/4/2024) sekitar pukul 14.00 WIT.

Baca juga: Dosen Universitas Pattimura yang Diduga Lecehkan Mahasiswi Belum Diperiksa, Begini Penjelasan Polisi

Aksi mereka mendapat respons salah satu dosen, yakni Fenanlampir. Dalam video tersebut, salah satu guru besar bidang keolahragaan itu terlihat merebut lalu membanting pelantang suara yang digunakan seorang orator aksi.

Dirinya juga sempat meneriaki massa "Beta (saya) tidak suka diintervensi".

Saat Kompas.com menemui Fenanlampir di ruangannya pada Senin (22/4/22/2024) siang, dia mengatakan bahwa respons kemarahannya itu merupakan reaksi spontan dan alamiah. 

"Itu tindakan membela diri dan keselamatan banyak orang. Untuk demo silakan saja saya tidak larang. Mau berhari-hari, berbulan-bulan, asal jangan anarkis."

"Tugas saya sebagai pimpinan melindungi keselamatan staf saya," ucap Fenanlampir di lantai dua FKIP Unpatti Ambon.

Aksi pedemo dimulai pukul 14.00 WIT terkait kasus salah satu mahasiwi yang menjadi korban pelecehan oleh seorang dosen PKN di fakultas. 

Baca juga: Kasus Oknum Dosen Universitas Pattimura Lecehkan Mahasiswi, Rektor: Kami Serius Tangani

Dia menuturkan, dirinya saat itu tengah bekerja di lantai dua dan ada suara dari luar ruangan yang menyebut salah satu kepala bagian (Kabag) di fakultas dipukul massa.

Hal itulah yang lantas menyulut amarahnya. Ia keluar menemui pengunjuk rasa. 

"Saya cari siapa yang pukul tidak ada yang bilang akhirnya saya ngamuk aja nggak karu-karuan."

"Keluarnya (reaksi) alamiah sebab ada kemungkinan Kabag kami dikeroyok. Itu alamiah, respons bela diri saya keluar," terangnya. 

Ia menambahkan, kasus dugaan pelecehan dosen terhadap mahasiwi saat ini telah dilimpahkan ke tim rektorat serta masuk ke ranah hukum. 

Artinya, pihak fakultas tidak memiliki kewenangan apapun untuk menentukan sikap atas peristiwa tersebut. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Diprotes, Unsoed Keluarkan Aturan Baru soal UKT, Diklaim Terjangkau

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com