Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita 2 Perempuan di Lampung Berdayakan Anak-anak Termarginalkan

Kompas.com - 21/04/2024, 13:45 WIB
Reni Susanti

Editor

KOMPAS.com - Dua perempuan asal Lampung, Uniroh dan Maria Novitawati menceritakan perjuangan mereka membantu anak-anak termarginalkan.

Dua Kartini masa kini tersebut memiliki latar belakang berbeda. Uniroh merupakan seorang guru, sedangkan Maria Novitawati seorang psikolog.

Mereka memiliki satu tujuan yang sejalan yakni menjangkau anak-anak yang termarjinalkan, atau yang kurang mendapatkan perhatian dan kadang terlupakan oleh khalayak, dengan jalan memfasilitasi untuk mendapatkan pendidikan dan kesempatan yang sama dengan anak-anak lainnya.

Baca juga: Jatuh Bangun Perempuan Asal Tasikmalaya Bangun Usaha Hijab yang Kini Diburu Konsumen

Penggagas PKBM

Uniroh, memberi kesempatan bagi anak termarginalkan, dengan menggagas berdirinya Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Pesona Pulau Tegal, Desa Gebang, Kecamatan Teluk Pandan, Kabupaten Pesawaran, Lampung.

PKBM Pesona Pulau Tegal menjadi sekolah informal satu-satunya yang mampu memfasilitasi anak-anak di Pulau Tegal untuk mengenyam pendidikan yang setara dengan anak-anak lain di seberang pulau, tepatnya di desa-desa di Kecamatan Teluk Pandan, dan Padang Cermin.

Baca juga: Hari Kartini, Tempat Sewa Baju Adat di Semarang Diserbu Warga, Ada yang Tembus 1.000 Orderan

Pada 2016, guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Desa Gebang, Kabupaten Pesawaran ini datang ke Pulau Tegal yang ada di seberang bersama anak perempuannya untuk meneliti.

Melihat kondisi anak-anak di pulau yang belum mampu baca tulis dan belum menjadikan pendidikan sebagai prioritas, membuatnya tergerak untuk menjangkau anak-anak pulau itu dengan fasilitas pendidikan.

"Meski jumlahnya tak banyak, anak-anak Pulau Tegal juga merupakan generasi penerus bangsa yang dilindungi negara dan dalam undang-undang wajib mendapatkan pendidikan setinggi-tingginya," ujar Uniroh dikutip dari Antara, Minggu (21/4/2024).

"Saya sebagai guru sekaligus PNS berkewajiban untuk menyediakan akses itu kepada anak-anak pulau. Jadi, saya berjanji saat itu akan kembali lagi ke sana dengan membawa pendidikan bagi mereka," ungkap Uniroh dengan bersemangat mengingat janjinya di masa lampau.

Pendirian PKBM Pulau Tegal pun akhirnya dilakukan setelah mengurus berbagai izin administrasi dengan bantuan berbagai pihak terkait.
Sebelumnya ruang belajar hanya berlantai tanah, tanpa ada fasilitas yang memadai, kini telah berkembang dengan berbagai fasilitas yang baik.

PKBM Pesona Pulau Tegal kini memiliki ruang belajar berlantai keramik meski tak cukup luas, dengan dilengkapi kursi meja, smart TV, papan tulis, mesin jahit bagi pendukung pembelajaran, sarana toilet, ruang baca, hingga satu unit kapal bagi operasional para relawan guru untuk menyeberang pulau setiap hari.

Untuk menuju Pulau Tegal membutuhkan waktu perjalanan sekitar 25-30 menit dari Dermaga Pantai Ringgung.

Keberadaan PKBM Pesona Pulau Tegal mampu mengubah anak-anak menjadi sosok yang berbeda melalui pendidikan.

Anak-anak yang sebelumnya sama sekali tidak bisa membaca hingga usia kelas 6 sekolah dasar, kini mereka telah mampu baca tulis, bahkan juga mengikuti mata pelajaran layaknya siswa di sekolah formal di seberang pulau.

Hal tersebut membuat para orangtua siswa kini telah ikut serta berperan, dengan membantu menyediakan bensin bagi operasional kapal para guru relawan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com