Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Penipuan Katering Paket Buka Puasa untuk Masjid Sheikh Zayed

Kompas.com - 21/04/2024, 12:17 WIB
Reza Kurnia Darmawan

Editor

KOMPAS.com - Dua pengusaha katering berinisial SP dan KSW mengalami kerugian hampir Rp 1 miliar lantaran dugaan penipuan yang dilakukan seorang berinisial E.

Sepanjang Ramadhan 2024, E meminta SP dan KSW menyediakan paket buka puasa untuk Masjid Sheikh Zayed, Solo, Jawa Tengah (Jateng).

Total, kedua pengusaha menyiapkan 800 paket hidangan berbuka.

Bagaimana kasus penipuan katering ini bermula?

Kuasa hukum korban, Kalono, mengatakan, korban setiap harinya mengirimkan 400 kardus makan dan 400 takjil.

"Total pesannya itu 28 hari. Total kerugian Rp 960 juta, dari dua katering," ujarnya, Jumat (19/4/2024).

Pelaku menjanjikan kepada korban akan melunasi biaya katering setelah Lebaran. Namun, hingga kini, E belum melunasinya.

Korban pun melaporkan kasus dugaan penipuan ini ke polisi.

Baca juga: Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Dua Pengusaha Rugi Hampir 1 Miliar

Pelaku penipuan katering ditangkap

Ilustrasi buka puasa bersama. Kasus penipuan katering buka puasa di Masjid Sheikh Zayed Solo. Dua pengusaha mengalami kerugian hampir Rp 1 miliar.SHUTTERSTOCK/Odua Images Ilustrasi buka puasa bersama. Kasus penipuan katering buka puasa di Masjid Sheikh Zayed Solo. Dua pengusaha mengalami kerugian hampir Rp 1 miliar.

Saat ini, polisi telah menangkap E. Ia sebelumnya dikabarkan sempat kabur ke Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Kepolisian Resor Kota (Polresta) Solo Kompol Ismanto menuturkan, E sempat berharap mendapat order penyediaan menu buka puasa untuk Masjid Sheikh Zayed selama Ramadhan 2024.

"Tapi kemudian tidak ada deal," ucapnya, Sabtu (20/4/2024).

Namun, E ternyata telanjur memesan hidangan berbuka puasa kepada korban.

"Lalu, dia telanjur ngomong dengan korban bahwa akan ada pesanan. Korban sudah berbelanja bahan baku. Akhirnya, untuk menutup malu, dia menyampaikan kepada pihak Zayed itu sedekah dari Hamba Allah," ungkapnya.

Sebagai informasi, berdasarkan keterangan pengurus masjid, pengadaan hidangan buka puasa di Masjid Sheikh Zayed Solo menggunakan sistem lelang dengan masa kontrak tiga hari berulang.

Baca juga: Motif Penipuan Katering Buka Puasa Masjid Sheikh Zayed Solo, Pelaku Terlanjur Malu

Cerita korban penipuan katering


Pelaku penipuan katering saling mengenal dengan korban. E ternyata menantu SP. Sedangkan, dengan KSW, mereka merupakan teman sejak SMA.

SP, pengusaha katering asal Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo, Jateng, mengungkapkan, E mengaku mendapat pesanan makanan buka puasa untuk Masjid Sheikh Zayed.

"Setiap porsi makanan harganya Rp 25.000, dan takjil Rp 15.000," tuturnya, Jumat.

Karena E adalah menantunya, SP tak curiga. Ditambah lagi, E sering beraktivitas di masjid tersebut. Ia juga sempat memperlihatkan sejumlah chat soal pesanan itu.

Berdasar kepercayaan, SP pun setiap hari selama Ramadhan mengirimkan hidangan berbuka ke Masjid Sheikh Zayed Solo.

Setiap minggunya pada bulan Ramadhan, E meminta SP untuk mengirimkan nota pembayaran. E juga menjanjikan akan membayar order itu. Namun, ia tak pernah membayarnya.

Baca juga: Curhat Korban Penipuan Katering Masjid Syeikh Zayed, Pelaku Orang Dekat dan Bingung Lunasi Utang

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com