DEMAK, KOMPAS.com - Harga gabah di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, anjlok jadi Rp 4.700 per kilogram.
Kepala Bidang Tanaman dan Holtikultura, Dinas Pertanian dan Pangan (Dinpertan Pangan) Demak, Hery Wuryanta mengaku prihatin atas kondisi ini.
Anjloknya harga gabah tersebut membuat kondisi petani tidak diuntungkan.
"Kemarin sebelum banjir (Februari) kan sempat Rp 8.000, turun banyak cuma berasnya tidak turun-turun. Berarti kan keuntungan dinikmati oleh tengkulak," katanya kepada Kompas.com di kantor Dinpertan Pangan, Jumat (19/4/2024).
Baca juga: Beras Mahal, Petani di Demak Pungut Gabah Busuk untuk Konsumsi
Hery menilai, anjloknya harga gabah di Demak hanya menguntungkan pihak pengepul, lantaran mereka membeli gabah usai panen dan menjual beras ke pasar.
"Yang petani yang produksi malah tidak menghasilkan, setelah panen nanti sampai siap dipasarkan itu untungnya kan banyak itu," katanya.
"Kadang juga permainan pedagang juga kok, khususnya yang besar-besar yang menentukan," sambung dia.
Baca juga: Pasca-Lebaran, Harga Ayam di Semarang Masih Tinggi
Di sisi lain, pengaruh intensitas hujan yang tinggi juga memungkinkan jadi pemicu turunnya harga gabah.
"Turunnya kan bertahap itu, kalau-kalau mungkin tidak bisa menjemur ada hujan terus juga mungkin panennya besar-besar," ungkapnya.
Hery menambahkan, harga gabah turun terjadi di seluruh Indonesia. Adanya impor beras juga bisa menjadi pemicu turunnya harga gabah.
Lebih lanjut, ia mencontohkan, apabila ada informasi impor, para pedagang atau pengepul tidak berani membeli gabah dengan harga tinggi.
"Itu kan nasional, seperti impor, macam-macam kan mempengaruhi, psikologi pasar seperti itu. Ada berita info masuk kan pedagang tidak berani, turun gitu," pungkasnya.
Baca juga: Jerit Petani Demak, Ribuan Hektar Padi Membusuk Saat Harga Gabah Melambung
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.