KOMPAS.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat ada empat desa terdampak banjir.
Banjir dipicu karena beberapa anak sungai meluap setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut pada Senin (15/4/2024).
Sekretaris BPBD Sikka, Muhammad N Karim menyebut, empat desa yang terdampak banjir yakni Wairbeler, Waiara, Namangkewa, dan Watumilok.
Baca juga: Mantan Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo Maju Lagi dalam Pilkada 2024
"Ada empat desa yang terdampak banjir luapan anak sungai. Sungai meluap karena terjadi hujan dengan intensitas tinggi," ujar Karim di Maumere, Selasa (16/4/2024).
Karim mengungkapkan sampai saat ini warga yang rumahnya terendam banjir telah mengungsi ke rumah keluarga.
Meski begitu, dia belum bisa memastikan berapa rumah yang terdampak karena tim reaksi cepat BPBD Sikka sedang melakukan pendataan.
"Sementara lakukan pendataan. Kami juga sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial untuk memantau kondisi warga yang terdampak," ujar dia.
Karim mengimbau warga selalu waspada terhadap cuaca ekstrem terlebih yang menetap di daerah dekat sungai.
Selain itu apabila ada pohon besar dekat rumah disarankan untuk dipotong untuk menghindari hal yang tidak diinginkan.
Baca juga: Digigit Anjing, Warga di Sikka Terluka Parah
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan kondisi cuaca sepekan ke depan akan diwarnai adanya peningkatan curah hujan dengan intensitas bervariasi.
Kondisi ini dipicu \aktifnya beberapa fenomena dinamika atmosfer, antara lain aktivitas gelombang atmosfer rossby ekuatorial yang diprakirakan aktif di sebagian wilayah.
Wilayah tersebut yakni Sumatera bagian selatan, Jawa bagian tengah hingga timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur.
Kemudian, Kalimantan bagian tengah hingga utara, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua yang dapat meningkatkan potensi hujan di wilayah tersebut dalam sepekan ke depan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.