Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Betung-Palembang Macet 23 Km, Pemudik Menginap di Jalan

Kompas.com - 06/04/2024, 13:41 WIB
Aji YK Putra,
Reni Susanti

Tim Redaksi

BANYUASIN, KOMPAS.com - Kondisi kemacetan parah terjadi di jalur lalu lintas Palembang-Betung hingga membuat lalulintas menjadi terkunci.

Bahkan, pemudik terpaksa menginap di pinggir jalan lantaran kendaraan mereka tidak dapat maju ataupun mundur.

Muis (26), salah seorang pemudik mengatakan, kemacetan terjadi dari arah simpang Betung sampai ke daerah perkantoran Pangkalan Balai Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan pada pukul 12.00 WIB.

Baca juga: Pemudik Saling Serobot Jadi Penyebab Jalan Lintas Betung Banyuasin Macet Parah

Kemacetan sudah terjadi sejak Jumat (5/4/2024) sore kemarin. Hingga hari ini, kemacetan sudah mencapai 23,1 kilometer.

"Kami menginap di mobil dari semalem, jalan benar-benar tidak bergerak. Mesin mobil sampai panas," kata Muis, melalui sambungan telepon, Sabtu (6/4/2024).

Muis adalah warga Palembang yang tinggal di Jambi dan hendak mudik ke kampung halaman. Kondisi kemacetan ini, hampir terjadi setiap tahun.

Baca juga: Pemudik 5 Jam Terjebak Macet di Betung Banyuasin, dari Jumat Sore hingga Malam

Hal itu disebabkan karena kondisi jalan di simpang Betung yang sempit serta kendaraan para pemudik yang tidak tertib berlalu lintas.

"Bahkan sekarang kondisinya sudah tiga jalur, mungkin buka puasa di jalan lagi ini," beber dia.

Hal serupa diungkapkan Alwi (32). Kemacetan di Betung tak dapat dihindari karena merupakan jalur satu-satunya ke Palembang.

Bila melewati jalan alternatif, ia akan memutar kembali ke arah Musi Banyuasin (Muba) menuju Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).

"Jalurnya tambah jauh lagi walaupun memutar lewat PALI, jadi terpaksa hanya lewat sini," ungkap Alwi.

Alwi sudah terjebak kemacetan di Betung sejak pagi tadi bersama keluarganya. Sampai siang ini Masih macet parah.

"Banyak yang menyerobot jalan, kalau sabar saja tidak macet begini," keluhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengakuan Pelaku Penyelundupan Motor Bodong ke Vietnam, Per Unit Dapat Untung Rp 5 Juta

Pengakuan Pelaku Penyelundupan Motor Bodong ke Vietnam, Per Unit Dapat Untung Rp 5 Juta

Regional
Puluhan Anak Usia Sekolah di Nunukan Memohon Dispensasi Nikah akibat Hamil di Luar Nikah

Puluhan Anak Usia Sekolah di Nunukan Memohon Dispensasi Nikah akibat Hamil di Luar Nikah

Regional
Jurnalis NTB Aksi Jalan Mundur Tolak RUU Penyiaran

Jurnalis NTB Aksi Jalan Mundur Tolak RUU Penyiaran

Regional
Buntut Video Viral Perundungan Siswi SMP di Tegal, Orangtua Korban Lapor Polisi

Buntut Video Viral Perundungan Siswi SMP di Tegal, Orangtua Korban Lapor Polisi

Regional
Video Viral Pj Bupati Kupang Marahi 2 ASN karena Swafoto Saat Upacara Bendera

Video Viral Pj Bupati Kupang Marahi 2 ASN karena Swafoto Saat Upacara Bendera

Regional
Terbukti Berzina, Mantan Suami dan Ibu Norma Risma Divonis 9 dan 8 Bulan Penjara

Terbukti Berzina, Mantan Suami dan Ibu Norma Risma Divonis 9 dan 8 Bulan Penjara

Regional
DBD Merebak, 34 Warga Sumsel Meninggal Dunia

DBD Merebak, 34 Warga Sumsel Meninggal Dunia

Regional
Pekan Sawit 2024 di ATI Padang, Menperin Fokuskan Kebijakan Hilirisasi

Pekan Sawit 2024 di ATI Padang, Menperin Fokuskan Kebijakan Hilirisasi

Regional
Jaringan Pengiriman Motor Bodong ke Vietnam Dibongkar, Pelakunya Warga Demak

Jaringan Pengiriman Motor Bodong ke Vietnam Dibongkar, Pelakunya Warga Demak

Regional
Pemkab Aceh Barat Bangun 600 Jamban untuk Warga Miskin

Pemkab Aceh Barat Bangun 600 Jamban untuk Warga Miskin

Regional
8 Orang Meninggal akibat DBD di Solo, Mengapa Kasusnya Masih Tinggi?

8 Orang Meninggal akibat DBD di Solo, Mengapa Kasusnya Masih Tinggi?

Regional
Balita 7 Bulan di Bima Jadi Korban Penculikan

Balita 7 Bulan di Bima Jadi Korban Penculikan

Regional
Aturan Baru PPDB SMP di Banyumas 2024, Tak Boleh Lagi Numpang KK

Aturan Baru PPDB SMP di Banyumas 2024, Tak Boleh Lagi Numpang KK

Regional
Kurir Sabu 2,5 Kilogram Ditangkap di Magelang, Buron dari Jaringan Aceh-Jawa

Kurir Sabu 2,5 Kilogram Ditangkap di Magelang, Buron dari Jaringan Aceh-Jawa

Regional
16 Pekerja Migran Nonprosedural Terdampar di Pulau Kosong Nongsa

16 Pekerja Migran Nonprosedural Terdampar di Pulau Kosong Nongsa

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com