SUMBAWA, KOMPAS.com - Tradisi Bastamat dan Bawa Kampu ko Masjid dilakukan warga Desa Gontar, Kecamatan Alas Barat, Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Sabtu (30/3/2024) malam, usai pelaksanaan shalat tarawih sekitar pukul 21.00 Wita.
Sejumlah kaum perempuan menyunggi baki yang terbuat dari kuningan berisi aneka makanan hasil bumi, buah-buahan, minuman dan kue tradisional ‘tepung toar’, yang hanya dijumpai pada perayaan tertentu, menuju masjid An- Nur Hikmah, Desa Gontar.
Bastamat dan Bawa Kampu ko Masjid demikian tradisi itu dikenal. Hal ini disampaikan Kepala Desa Gontar, Muhammad Taufiq.
“Tradisi Bastamat dan Bawa Kampu ko Masjid dilakukan pada malam ke 20 Ramadhan,” kata Taufiq saat ditemui Sabtu malam.
Tradisi ini sudah dilakukan secara turun temurun dan selalu digelar setiap selesai shalat tarawih pada malam ke-20 Ramadhan.
"Jadi kami generasi sekarang hanya meneruskan apa yang telah dilakukan oleh leluhur kami terdahulu yaitu tradisi bastamat dan Bawa kampu ko Masjid,” ujar Taufiq.
Baca juga: Keraton Solo Akan Gelar Malam Selikuran, Sambut 10 Hari Terakhir Ramadhan
Tradisi leluhur yang dilakukan bersama tokoh agama, tokoh masyarakat, Pemerintah, pemuda dan anak-anak ini tentunya membawa makna yang sangat besar.
Hal ini terutama terkait ajang kebersamaan silaturrahim dengan bersama sama memohon kepada Tuhan, akan kemuliaan dan keberkahan bulan suci Ramadhan saat momentum Nuzulul Qur'an.
Ia menjelaskan, bastamat artinya proses tadaruzan Al-Qur'an di masjid sudah selesai dilakukan sampai pada juz 30.
Saat selesai tarawih, jamaah akan pulang terlebih dahulu dulu ke rumah masing-masing lalu berganti pakaian kemudian datang lagi ke masjid untuk menghadiri acara bastamat.
Acara semakin semarak saat para jamaah membacakan Al-Qur'an juz 30 sampai selesai.
Bagi kaum perempuan akan sibuk menyiapkan isi baki atau kampu dalam bahasa Sumbawa di rumah masing-masing.
Perjalanan beriringan menuju masjid akan menambah kesan semangat dan kekompakan kaum hawa di desa ini.
Setelah sampai di masjid, kaum perempuan akan mengambil posisi duduk berbaris dan membagi makanan dan minuman ke dalam kantong plastik agar bisa mencukupi semua jamaah yang hadir.
Baca juga: Mengenal Kue Bolu Khas Magetan, Diburu Warga Saat Ramadhan dan Masih Jadi Menu Favorit Lebaran
Kegiatan pembagian ini juga dibantu dan dipandu oleh pengurus masjid An Nur Hikmah.