Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa SD di Kupang Terpaksa Ikut Simulasi Olimpiade Sains di Hutan karena Tak Ada Sinyal

Kompas.com - 15/03/2024, 19:55 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Gara-gara tak ada sinyal telekomunikasi dan listrik sering padam, sebanyak lima orang siswa-siswi Sekolah Dasar (SD) Negeri Manubelon, Kecamatan Amfoang Barat Daya, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) terpaksa mengikuti simulasi Olimpiade Sains Nasional (OSN) di hutan.

Informasi itu disampaikan Wali Kelas V SDN Manubelon Yunindy Funay.

"Kami di sini sinyal hilang total, kalau listrik, tadi sudah nyala, tapi sinyal belum ada. Susah satu minggu," kata Yunindy kepada Kompas.com, Jumat (15/3/2024) petang.

Baca juga: Banjir Terjang Kabupaten Kupang, 332 Rumah Warga Terendam

Dia menjelaskan, hilangnya sinyal bertepatan dengan akan digelarnya olimpiade sains, sehingga para siswa harus mencari sinyal untuk akses internet.

Pencarian sinyal pun tidak mudah karena mereka harus menyusuri hutan dan melintasi sungai. Perjalanan ditempuh sejauh dua kilometer.

Menurutnya, hanya beberapa titik lokasi ditemukannya sinyal dan itu pun hanya di pinggir sungai.

"Kami akhirnya dapat sinyal di dalam hutan dekat pinggir Sungai Taen. Kami mulai simulasi dari kemarin hingga saat ini," kata dia.

Baca juga: Titik Terang Hilangnya Pesawat Smart Air, Tim SAR Deteksi Sinyal ELT 9 KM dari Bandara Binuang

Lantaran masalah sinyal, lanjut Yunindy, simulasi seleksi pertama dari tingkat sekolah ke tingkat kota dan kabupaten hingga nasional, terpaksa dibatalkan.

Padahal kata dia, jadwalnya baru selesai pada Sabtu (16/3/2024) mendatang. Meski begitu, jika jaringan pulih maka akan dilanjutkan.

Yunindy berharap, persoalan itu secepatnya diatasi sehingga tidak menghambat aktivitas kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolahnya.

Dia menjelaskan, untuk daerah-daerah terpencil seperti di Amfoang persoalan listrik dan sinyal menjadi kendala utama untuk beraktivitas di sekolah.

"Pekerjaan kami ini membutuhkan kedua media tersebut. Nah kalau terjadi seperti ini pasti akan terhambat. Kalau sekarang di sini listrik padam sinyal juga ikut hilang. Malah kadang listrik sudah menyala tapi sinyal tetap hilang," ungkap dia.

Hingga saat ini, kata Yunindy, kondisi ini menjadi pertanyaan besar bagi dia dan warga lainnya.

"Oleh karena itu besar harapan kami agar pihak pemerintah dan juga pihak-pihak terkait lainnya bisa menanggapi hal tersebut, karena walaupun di tempat terpencil tapi kami sangat membutuhkan sinyal," kata Yunindy. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Sedang

Regional
Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Banjir dan Longsor Landa Pinrang, Satu Warga Tewas, Sejumlah Rumah Warga Ambruk

Regional
Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Kasus Dokter Lecehkan Istri Pasien, Pelaku Serahkan Uang Damai Rp 350 Juta ke Korban

Regional
UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

UNESCO Tetapkan Arsip Indarung I Semen Padang Jadi Memory of the World Committee for Asia and the Pacific

Regional
Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Golkar Buka Peluang Majunya Raffi Ahmad di Pilkada Jateng

Regional
Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai 'Video Call' dengan Gerindra

Mantan Gubernur Babel Maju Periode Kedua Usai "Video Call" dengan Gerindra

Regional
Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Kisah Istri Berusia 19 Tahun di Karimun yang Tewas Dibunuh Suami dengan Batang Sikat Gigi

Regional
Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Terluka akibat Terperangkap di Pohon, Seekor Monyet di Salatiga Diserahkan ke BKSDA Jateng

Regional
Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Maju Pilkada Blora, Politikus NasDem Mendaftar ke Gerindra

Regional
Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Kebakaran Pemukiman Nelayan di Pesisir Pulau Sebatik, 29 Jiwa Kehilangan Tempat Tinggal

Regional
Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Kecanduan Judi Online, Pasutri di Kubu Raya Nekat Mencuri di Minimarket

Regional
DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

DMI dan LPQ Kota Semarang Usulkan Mbak Ita Maju Pilkada 2024

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com