Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi 3 Nelayan Sebatik Diamankan Aparat Malaysia, Bukan Kapal Mati Mesin

Kompas.com - 12/03/2024, 13:38 WIB
Ahmad Dzulviqor,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

NUNUKAN, KOMPAS.com – Fungsi Penerangan Sosial Budaya (Pensosbud) Konsulat RI di Tawau, Malaysia, Wiryawan, menepis kabar soal tiga nelayan asal Pulau Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara, yang hanyut ke perairan Malaysia pada Jumat (16/2/2024).

Diinformasikan ketiga nelayan itu hanyut hingga Malaysia akibat kapalnya mati mesin.

Namun Wiryawan menegaskan, ketiga nelayan itu ternyata sengaja masuk Malaysia secara ilegal.

Mereka adalah Joni febi Mardiansyah (44), warga Sebatik Timur; Darwis (28), warga Sebatik Utara; dan Syair (40), warga Kota Tarakan.

Baca juga: Lowongan Dokter Honorer untuk 2 Daerah Terpencil di Perbatasan RI–Malaysia Ini Nihil Peminat

"Saat ini mereka ada di Depo Imigresen Tawau, menunggu proses untuk diserahkan kepada pihak berwenang di Indonesia. Pemulangan atau deportasi," jawabnya saat ditanya mengapa tiga nelayan WNI yang diinformasikan hanyut ke Malaysia tak kunjung dipulangkan ke tanah air, Selasa (12/3/2024).

Kabar penangkapan

Saat mendengar kabar penangkapan 3 nelayan WNI oleh aparat Malaysia, kata Wiryawan, KRI Tawau segera melakukan kunjungan untuk mengetahui kronologis penangkapan tersebut.

Dari hasil wawancara KRI, para nelayan dijanjikan upah sebesar masing masing Rp 500.000 untuk mengambil 2 ekor ayam sabung di kawasan Kampung Batu Payung, Tawau pada 15 Februari 2024.

"Ketiga WNI menaiki speedboat milik ipar salah seorang dari mereka, dan masuk ke kawasan Kampung Batu Payung, Malaysia, pada pukul 19.00 waktu setempat," tutur Wiryawan.

Masih dari penuturan para nelayan, seharusnya begitu sampai di tepi pantai, ada seseorang yang menunggu untuk menyerahkan dua ekor ayam sabung tersebut.

Namun, setelah menunggu beberapa saat di tepi pantai, tak ada orang yang membawa ayam sabung.

Sebuah mobil yang ditumpangi empat orang justru menjemput mereka dan menyerahkan ketiga nelayan ini ke kepolisian setempat.

"Tiga WNI dibawa ke Balai Polis Sri Indah, Tawau dan kemudian dibawa ke Balai Polis IPD Tawau untuk penyelidikan lebih lanjut. Demikian berdasar yang mereka sampaikan ke Konsulat," jelas Wiryawan.

Baca juga: Sempat Hilang Kontak 5 Hari, 3 Nelayan Sebatik Hanyut ke Perairan Malaysia

Diberitakan sebelumnya, tiga nelayan dari Pulau Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara dikabarkan hilang setelah pamit pergi memancing di perairan Pancang Putih, Desa Tanjung Karang, Jumat (16/2/2024).

Bagian Humas pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nunukan, Muhammad Basir mengatakan, hilangnya 3 nelayan tersebut baru dilaporkan oleh istri salah satu nelayan, ke petugas BPBD pada Minggu (18/2/2024) sekitar pukul 18.45 Wita.

Laporan yang diterima BPBD Nunukan menyatakan, ketiga nelayan tersebut pergi memancing pada Kamis (15/2/2024).

BPBD, berkoordinasi dengan Polsek Sebatik Timur, Satgas Pamtas RI – Malaysia Yonarhanud 8/MBC, dan Polairud untuk melakukan pencarian.

Di tengah operasi pencarian yang dilakukan Selasa 20 Februari 2024, petugas menerima kabar dari Pos Polairud, sekitar pukul 15.09 Wita bahwa ketiga nelayan telah diamankan Petugas Imigresen Tawau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Regional
Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Regional
Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Regional
Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Regional
Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Regional
Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Regional
Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Regional
5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Regional
Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Regional
Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com