Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Ile Lewotolok 2 Kali Meletus Hari Ini, Tinggi Kolom Abu Capai 800 Meter

Kompas.com - 07/03/2024, 15:42 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Andi Hartik

Tim Redaksi

LEMBATA, KOMPAS.com - Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Ile Lewotolok mencatat, gunung setinggi 1.423 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu kembali meletus pada Kamis (7/3/2024) siang.

Petugas Pos PGA Ile Lewotolok, Stanislaus Ara Kian melaporkan, erupsi pertama terjadi pukul 12.12 Wita.

Tinggi kolom abu teramati lebih kurang 700 meter di atas puncak.

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur.

"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 4,5 milimeter dan durasi lebih kurang 36 detik," ujar Stanislaus di Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis.

Baca juga: Terdampak Abu Vulkanik Ile Lewotolok, 74 Warga di Lembata Terserang ISPA

Stanislaus melanjutkan, erupsi kedua terjadi pukul 13.29 Wita dengan tinggi kolom abu teramati lebih 800 meter di atas puncak sekitar 2.223 meter di atas permukaan laut.

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur.

Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 4,6 milimeter dan durasi lebih kurang 49 detik.

"Letusan disertai gemuruh lemah," kata dia.

Baca juga: Gunung Ile Lewotolok Kembali Meletus, Semburkan Asap Tebal Setinggi 600 Meter

PGA Ile Lewotolok juga mencatat gunung tersebut mengalami 25 kali gempa letusan pada Kamis (7/3/2024) pukul 06.00 Wita-12.00 Wita.

"Tinggi kolom abu 200-600 meter dan warna asap putih, kelabu, dan hitam," ujarnya.

Stanislaus menerangkan, gempa letusan tersebut memiliki amplitudo 15.7-34.3 milimeter, dan durasi 27-180 detik.

Kemudian, terdengar gemuruh lemah. Aliran lava masih teramati mengalir ke arah tenggara.

Oleh sebab itu, dia mengimbau warga dua desa yakni Desa Jontona dan Desa Todanara agar tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di dalam wilayah sektoral selatan dan tenggara sejauh 3 kilometer dari pusat aktivitas erupsi.

"Waspadai juga potensi ancaman bahaya dari guguran atau longsoran lava dan awan panas," kata dia.

Dia juga menambahkan, pada periode pengamatan tersebut tercatat ada 108 gempa embusan dengan amplitudo 2-23,8 milimeter durasi 40-231 detik.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com