BANYUMAS, KOMPAS.com - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, meningkat.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyumas selama Januari sampai Februari 2024, tercatat ada 135 kasus DBD. Dua di antaranya meninggal dunia.
"Sampai saat ini ada 135 kasus, dua (di antaranya) meninggal dunia," kata Subkoordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Banyumas, Arif Burhanudin kepada wartawan, Kamis (29/2/2024).
Baca juga: 7 Ciri-ciri Demam Berdarah, Apa Saja?
Rinciannya, pada Januari lalu tercatat 75 kasus, di mana dua di antaranya meninggal. Sedangkan pada Februari sampai Rabu (28/2/2024) tercatat ada 60 kasus.
Jumlah kasus awal tahun ini melonjak dibanding akhir tahun kemarin.
Pada November 2023 tercatat 17 kasus dan Desember 2023 sebanyak 19 kasus.
"Saat ini kasus DBD cukup banyak dan merata (di sejumlah kecamatan)," katanya lagi.
Baca juga: Virus Corona, Wabah Demam Berdarah, dan Analisis Para Ahli...
Arif mengatakan, peningkatan kasus DDB diakibatkan faktor cuaca. Pasalnya, saat ini curah hujan di wilayah Banyumas fluktuatif.
"Kemungkinan besar karena faktor hujan yang fluktuatif. Sehingga banyak genangan karena juga banyak potensi-potensi perindukan," jelas dia.
Untuk menekan perkembangan nyamuk penyebab DBD, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kebersihan lingkungan.
"Masyarakat secara mandiri diimbau untuk menjaga kebersihan lingkungan, membersihkan genangan-genangan yang ada di sekitar," pungkasnya.
Baca juga: Waspada Demam Berdarah Dengue, Kenali Gejala dan Ciri-cirinya!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.