LEMBATA, KOMPAS.com - Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) meluncurkan guguran sejauh 600 meter pada Rabu (28/2/2024).
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Ile Lewotolok, Yeremias Kristianto Pugel melaporkan, guguran teramati pada periode pengamatan pukul 00.00 Wita-06.00 Wita.
"Teramati guguran dengan jarak luncur 400-600 meter mengarah ke tenggara dan selatan," ujar Yeremias dalam keterangannya, Rabu (28/2/2024).
Baca juga: Gunung Ile Lewotolok Kembali Erupsi Malam Ini Disertai Lontaran Lava Pijar
Yeremias mengimbau warga sekitar maupun wisatawan tidak memasuki dan melakukan aktivitas di dalam wilayah radius dua kilometer dari pusat kawah.
Masyarakat Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona diminta selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran atau longsoran lava dan awan panas dari bagian timur puncak.
Baca juga: Gunung Ile Lewotolok Erupsi Lagi, Kolom Abu Tebal Mengarah ke Barat
Kemudian, warga dua desa yakni Jontona dan Todanara diimbau agar tidak memasuki dan aktivitas di dalam wilayah sektoral selatan dan tenggara sejauh 4 kilometer pusat aktivitas Gunung Ile Lewotolok.
Berdasarkan data kegempaan, bebernya, gunung api setinggi 1.423 meter dari permukaan laut (mdpl) itu mengalami tiga kali gempa guguran dengan amplitudo 1.1-2.3 mm, dan durasi 24-53 detik.
Kemudian, empat kali gempa letusan dengan amplitudo 14.6-32.7 mm, durasi 58-100 detik; 105 kali embusan amplitudo 2.1-15.2 mm, durasi 13-157 detik; lima kali tremor non harmonik, amplitudo 2-2.3 mm, durasi 98-137 detik dan empat kali hybrid dengan amplitudo 2.3-10 mm, S-P 0.8-1.5 detik, durasi 10-28 detik.
PGA Ile Lewotolok juga melaporkan secara visual gunung jelas hingga kabut 0-I.
Baca juga: Gunung Ile Lewotolok Kembali Erupsi Malam Ini Disertai Lontaran Lava Pijar
Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 50-600 meter di atas puncak kawah.
Teramati empat kali letusan dengan tinggi 200-500 meter dan warna asap putih dan kelabu. Erupsi disertai lontaran lava pijar dan gemuruh lemah sedang.
Aliran lava masih mengalir ke sektor selatan dan tenggara gunung Lewotolok.
"Saat ini ujung aliran lava mencapai 600 meter ke sektor selatan dan 2 kilometer ke sektor tenggara," ujar dia.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menaikkan status gunung api Ile Lewotolok dari level II waspada ke level III siaga pada Selasa (27/2/2024) pukul 10.00 Wita.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.